Ilustrasi desain rumah susun Ponpes. (FOTO: PUPR)
SIARDAILY, Jawa Tengah – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan melaksanakan peresmian Rumah Susun Pondok Pesantren (Rusun Ponpes) Al Hidayah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Rusun senilai Rp 2,6 Miliar tersebut dibangun satu tower dan memiliki berbagai fasilitas pendukung pendidikan untuk santriwati seperti ruang hunian tipe barak, tempat tidur susun, lemari pakaian, meja belajar, kamar mandi serta tempat wudhu yang memadai.
“Rusun Ponpes Al Hidayah ini dapat menampung puluhan santriwati dengan fasilitas yang lengkap dan memadai. Kami siap mendorong para santriwati agar bisa belajar di hunian vertikal dan lebih semangat menuntut ilmu di Ponpes ini,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto saat melaksanakan Peresmian Rusun Ponpes Al Hidayah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022).
Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun 10 Tower Rusun Pekerja Industri di Batang
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Temanggung H Muhammad Al Khadziq, Anggota Komisi V DPR RI Sudjadi, Direktur Rumah Rusun Aswin Gradiarto S, Kepala Sub Bagian Direktorat Perencanaan Teknis Rusun Yuri Hermawan Prasetyo, Kepala Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan Jawa III Salahudin Rasyidi, Pengelola Ponpes Al Hidayah KH. Muhammad Furqon, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Temanggung Hendi Wahyu Nurhidayat, Camat Kranggan, Kepala Desa Pendowo, dan para santriwati Ponpes Al Hidayah.
Lebih lanjut, Iwan menjelaskan, pembangunan Rusun ini merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Adanya Rusun tersebut diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk lebih semangat belajar dengan baik dan tinggal di hunian vertikal.
Selain itu, dirinya juga berharap para santri bisa tinggal di asrama yang layak huni selama menuntut ilmu di Ponpes sekaligus dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan sehingga dapat mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak mulia. Untuk itu, pihak pondok pesantren Al-Hidayah diharapkan dapat segera membentuk pengelola untuk menjaga agar Rusun tersebut tetap terjaga kebersihannya, nyaman dan dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama.
“Kami berharap Rusun ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi pondok pesantren untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu pihak Ponpes bisa membentuk pengelola dengan baik sehingga bangunan ini bisa dimanfaatkan para santri dengan baik, terawat serta dipelihara kebersihannya,” harapnya.
Baca Juga: Lebaran, MBR di Kota Surakarta Bisa Tinggal di Rusun Putri Cempo
Kepala Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan Jawa III Salahudin Rasyidi menerangkan, Rusun Ponpes Al Hidayah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah tersebut dibangun oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa III secara single year contract project pada tahun 2021. Kontraktor pelaksana pembangunan adalah PT. Yudha Perkasa Utama dan Manajemen Konsultan PT. Cipta Artha Kreasi Konsultan.
“Total anggaran yang digunakan untuk pembangunan Rusun bagi para santriwati ini adalah senilai Rp 2,6 Miliar,” katanya.
Masa pembangunan Rusun ini dimulai sejak bulan Juli hingga Desember 2021. Sedangkan fasilitas yang ada didalam Rusun yang bisa dimanfaatkan para santriwati antara lain ruang hunian tipe barak, tempat tidur susun, lemari pakaian, meja belajar, kamar mandi serta tempat wudhu yang memadai.
“Rusun ini dibangun satu tower dengan ketinggian dua lantai. Tipe hunian adalah empat barak yang dapat menampung sebanyak 56 santriwati,” terangnya.
Baca Juga: Pemerintah Bangun Rusun untuk Calon Guru di Semarang
Salah seorang santriwati, Anugrah Eni menyatakan, dirinya bersama para santriwati lainnya sangat senang dan bahagia bisa mendapat bantuan Rusun dari Kementerian PUPR. Menurutnya bangunan tersebut sangat baik dan fasilitasnya memadai dan mengucapkan terimakasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun Rusun untuk Ponpes Al Hidayah.
“Dulu sebelum Rusun ini selesai dibangun kami menempati bangunan lama dan para santriwati tidur tanpa kasur dan hanya menggunakan dipan saja. Sekarang kami bisa tinggal di asrama yang lebih layak dan fasilitas pendukungnya sangat bagus dan nyaman sehingga bisa lebih semangat menuntut ilmu di sini,” katanya. (zh1)