PT Semen Baturaja Tbk, melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi Sustainability Linked Loan (SLL) dengan empat perbankan sebagai kreditur. (FOTO: PT SIG Tbk)
SIARDAILY, Jakarta – PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha dari PT Semen Indonesia Tbk (SIG), menandatangani Perjanjian Kredit Sindikasi Sustainability Linked Loan (SLL) sebesar Rp901,42 miliar dengan empat bank.
Bank-bank tersebut, antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank HSBC Indonesia.
Penandatanganan dilakukan Direktur Utama Semen Baturaja, Daconi Khotob; Head of Syndication & Corporate Solution Division Bank Negara Indonesia, Yogi Bima Sakti (selaku Agen Fasilitas BNI); Head of Corporate Banking 3 Division BNI, Dipo Nugroho; SVP Corporate Banking 2 Group Bank Mandiri, Budi Purwanto; Deputy Head of Wholesale Banking PT Bank HSBC Indonesia, Dionisia Andrea Lachman; serta SVP Corporate Banking Bank CIMB Niaga, Putu Arimbawa; dan VP-Structured Finance, Merger & Acquisition Bank CIMB Niaga, Rifan Arista.
Perjanjian Kredit Sindikasi SLL untuk Semen Baturaja pada Selasa kemarin, (28 Maret 2023) ini sejalan dengan Sustainability Strategy yang ditetapkan SIG sebagai wujud komitmen terhadap keberlanjutan melalui implementasi prinsip Environmental, Social, Governance (ESG), sekaligus bagian dari rangkaian Sustainability Framework yang dirilis SIG pada 14 Oktober 2022 lalu.
Baca Juga: Semen Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp2,36 Triliun
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan, program SLL merupakan wujud keseriusan SIG dalam implementasi aspek ESG yang menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam menurunkan emisi karbon melalui standar operasi berkelanjutan yang berdampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat, serta kuat dari sisi tata kelola (governance) dan kepatuhan (compliance).
“SIG terus mendorong reprofiling capital structure di lingkungan SIG Group yang mendukung keberlanjutan, guna menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan. Hal ini sangat penting, terutama terkait dengan going concern dan ketahanan perusahaan di masa mendatang,” kata Andriano.

Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk, Daconi Khotob (tengah) menandatangani Perjanjian Kredit Sindikasi Sustainability Linked Loan di Jakarta. (FOTO: PT SIG Tbk)
Sementara itu, Direktur Utama Semen Baturaja, Daconi Khotob menyambut baik program SLL yang diisinisasi SIG selaku holding. Program SLL ini semakin memperkuat komitmen perusahaan dalam keberlanjutan melalui implementasi prinsip ESG dan memberikan landasan penting untuk melakukan aktivitas bisnis yang lebih berwawasan lingkungan, sejalan dengan visi Semen Baturaja untuk menjadi Green Cement-Based Building Material Company terdepan di Indonesia.
“Kredit Sindikasi SLL ini akan memberikan banyak manfaat bagi Semen Baturaja, di antaranya tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan conventional loan, term sheet yang lebih menarik, adanya keleluasaan untuk melakukan pelunasan dipercepat, serta memperluas cakupan investor mengingat Semen Baturaja merupakan perusahaan terbuka,” ujar Daconi.
Head of Corporate Banking 3 Division BNI, Dipo Nugroho mengatakan, BNI selaku agen dan SLL koordinator sangat mendukung SIG dalam upaya menjaga keberlangsungan lingkungan dan memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial. Diharapkan, SIG dapat menjadi percontohan bagi perusahaan lain untuk memperhatikan aspek lingkungan dalam kegiatan bisnis yang dijalani.
“SLL merupakan program yang sangat positif dan BNI berkomitmen untuk mendukung kebijakan-kebijakan terkait sustainability. Ini menjadi milestone yang sangat penting bagi BNI dan kami sangat beraharap kerja sama ini terus berjalan untuk menyukseskan bisnis SIG ke depannya,” kata Dipo.
Sebelumnya, pada 19 Desember 2022 lalu, SIG bersama anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) juga menandatangani Perjanjian Kredit Sindikasi SLL dengan 12 perbankan sebagai kreditur. Dalam Perjanjian Kredit Sindikasi SLL tersebut, SIG akan memperoleh kredit sebesar Rp4,15 triliun, sedangkan SBI memperoleh kredit sebesar Rp2,74 triliun.
SLL adalah skema refinancing eksisting utang bank sindikasi, dengan tidak menambah beban utang. Selain sebagai komitmen SIG terhadap inisiatif dekarbonisasi, SLL juga memberikan benefit penurunan margin bunga dibandingkan utang bank sindikasi eksisting dengan term yang lebih baik. Lebih dari itu, SLL juga berdampak positif pada peningkatan rating ESG, sehingga dapat mengembalikan SIG ke Index IDX ESG Leader dan meningkatkan kepercayaan investor global dan nasional. (as09)
Baca Juga: Begini Strategi BNI Perkuat Posisinya sebagai Bank Global