Padang, SIARD – Pemerintah daerah mengerahkan alat berat pascalongsor di Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat. Upaya tersebut, untuk membuka akses jalan yang tertutup material tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang menyampaikan, pengerahan alat berat juga bertujuan untuk memudahkan petugas dalam evakuasi korban terdampak tanah longsor tersebut.
“Kegiatan pada hari ini, petugas gabungan melanjutkan upaya evakuasi korban setelah pembersihan material longsor,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Senin 13 Mei 2024.
Baca Juga: Provinsi Aceh dan Sumatera Utara Ditarget Terhubung Lewat Jalan Tol Akhir 2024
Seperti diketahui, lokasi terdampak tanah longsor ini berada di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan. Tercatat korban meninggal dunia satu orang, luka berat satu, luka ringan dua, sedangkan satu warga belum dievakuasi.
Sementara itu, kerugian aset warga tercatat kendaraan roda empat sebanyak dua unit yang terseret longsoran. Kejadian ini berlangsung setelah hujan dengan intensitas sedang mengguyur kawasan Sitinjau Lauik. Titik longsoran berada di kelok dua Sitinjau Lauik.
Kaji cepat tim BPBD Kota Padang menyebutkan, luas area terdampak seluas 20 meter dan lebar 10 meter. Bencana ini terjadi pada Minggu 12 Mei, pukul 17.16 WIB.
Secara umum, wilayah Sumatera Barat masih berpotensi hujan lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada hari ini, sehingga BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga untuk mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi basah.

Korban Meninggal Jadi 19 Orang
Sementara itu, korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tercatat menjadi 19 orang berdasarkan laporan yang diterima BNPB pada Minggu pukul 16:40 WIB. Selain jumlah korban jiwa yang bertambah, korban hilang terdata sebanyak dua jiwa, sementara 19 orang mengalami luka-luka.
Selain itu, wilayah terdampak pun meluas menjadi enam kecamatan dari sebelumnya hanya tiga kecamatan. Kecamatan tersebut di antaranya, Kecamatan Sungai Pua di kelurahan Pasar Usang dan Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Canduang, Nagari Koto Bukik Batabuah, Kecamatan IV Koto, Nagari Koto Tuo, serta Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Malalak, dan Kecamatan Palembayan.
Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD Kabupaten Agam hingga kini masih melakukan upaya-upaya penanganan darurat bencana.
Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Agam melaporkan, hingga Minggu sore sebanyak 159 jiwa telah dievakuasi ke pengungsian yang terletak di dua lokasi, yakni 60 jiwa di SMPN 1 Koto Tuo sebanyak dan 74 jiwa di SD 08 Kubang Putiah Duo Koto Panjang, Nagari Bukik Batabuah. Sementara itu 25 kepala keluarga lainnya diungsikan ke rumah warga.
Banjir bandang dan tanah longsor ini juga menyebabkan kerugian materil. Tercatat sebanyak 193 unit rumah terdampak, 15 unit di antaranya rusak ringan (RR) dan 23 unit rumah mengalami rusak berat (RB). Sementara itu, 72 hektare lahan terdampak. (asp)
Baca Juga: Bandara Minangkabau Kembali Dibuka