Majalengka, SIARD – Panen Raya Nasional kali ini dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini, merupakan bagian dari panen raya serentak yang digelar di 14 provinsi dan 156 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebagai komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam laporannya menyebutkan, keberhasilan panen tahun ini, merupakan buah dari kebijakan pro-petani yang diterapkan Presiden Prabowo Subianto.
Mentan mengatakan, serapan Bulog turut melonjak tajam, di mana stok beras nasional saat ini mencapai 2,4 juta ton dan diperkirakan menembus tiga juta ton di akhir bulan, angka tertinggi dalam 10 hingga 20 tahun terakhir.
“Ini betul-betul cerah bagi petani, secerah kebijakan Bapak (Presiden) selama 169 hari. Ini luar biasa bagi petani Indonesia,” ujarnya dalam mendapingi Presiden Prabowo dalam kegiatan Panen Raya Nasional, Senin 7 April 2025.
Baca Juga: Presiden Prabowo Tinjau Lumbung Pangan di Wanam, Merauke
Amran menambahkan, sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo, Kementerian Pertanian bersama Kementerian Pekeraan Umum (PU) melakukan sinkronisasi program swasembada pangan. Seluruh kebijakan Presiden Prabowo, mulai dari penyediaan benih, alat mesin pertanian, pompanisasi, OPLAH, cetak sawah hingga ketersediaan pupuk telah dilaksanakan.
“Sekarang yang berproses adalah irigasi, kalau dua juta hektare yang kami sudah sepakati dengan Menteri PU selesai, Insya Allah pangan kita aman dan mimpi besar kita untuk bisa menjadi lumbung pangan akan menjadi kenyataan,” kata dia.
Menteri PU, Dody Hanggodo yang turut mendampingi Presiden Prabowo mengatakan, dalam menyuskseskan program swasembada pangan, Kementerian PU mendukung layanan irigasi untuk mengairi lahan-lahan pertanian. Di wilayah Majalengka, dukungan air irigasi salah satunya dari Daerah Irigasi (DI) Kamun, yang bersumber dari Bendungan Jatigede.
“Ke depan, kita akan membangun lagi di sisi sebelah kanan untuk mengairi air irigasi seluas 10 ribu hektare. Jadi, yang paling utama untuk sisi PU adalah irigasi dan jalan desa, sehingga pada saat panen raya para petani bisa dengan mudah membawa hasil panennya ke pasar, tanpa mempermahal biaya logistiknya,” kata dia.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menghadiri kegiatan Panen Raya Nasional. Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat, Prabowo langsung turun ke sawah melakukan panen padi menggunakan alat panen modern combine harvester.
Setelahnya, Prabowo juga menyaksikan secara langsung proses transaksi pembelian gabah petani oleh Perum Bulog, sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap harga dan kesejahteraan petani. Acara kemudian dilanjutkan dengan dialog Presiden Prabowo bersama para petani. Tak hanya di Majalengka, dialog ini juga terhubung secara virtual dengan petani dari 13 provinsi lainnya yang turut melaksanakan panen raya serentak.
Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang bekerja keras menjaga stabilitas nasional selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri, termasuk pengendalian harga-harga bahan pokok.
Presiden Prabowo juga menyoroti kinerja luar biasa dari tim sektor pertanian yang bekerja langsung di lapangan untuk memastikan pasokan dan produksi pangan tetap terjaga, bahkan meningkat di tengah tantangan global.
“Setiap kali saya cari, beliau ada di sawah, ada di daerah, satu hari di Kalimantan Barat, besoknya di Merauke, lusanya di Lampung. Inilah menteri-menteri kabinet kita, semuanya bekerja keras, semuanya turun ke lapangan,” ujarnya.
Di hadapan ribuan petani, Prabowo kembali menekankan pentingnya peran petani sebagai tulang punggung bangsa dan negara. “Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara, saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun tanpa pangan tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” tegasnya. (asp)
Baca Juga: Prabowo Siapkan Kebijakan Strategis Dorong Ekonomi Nasional