SIARDAILY, Jateng – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Pati melaporkan banjir melanda lima kecamatan di wilayah Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan laporan, Tinggi Muka Air (TMA) bervariasi dari 10 sentimeter hingga 140 cm dan menyebabkan sebanyak 673 Kepala Keluarga (KK) atau 1.195 jiwa terdampak.
Banjir pada Kamis 25 November 2021, pukul 20.00 WIB, terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Pati dan meluapnya Sungai Sentul, kepung setidaknya 10 Desa di lima Kecamatan di wilayah administrasi Kabupaten Pati.
Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seperti dikutip dari keterangannya, Sabtu 27 November 2021, lokasi terdampak antara lain, Kecamatan Puncakwangi yakni di Desa Sokopuluhan, Desa Tanjungsekar, Desa Plosorejo dan Desa Tegalwiro. Kemudian, Kecamatan Tambakromo, tepatnya Desa Sinomwidodo, Desa Angkatan Kidul, dan Desa Tambakromo. Selanjutnya, Desa Gunungpati di Kecamatan Winong, Desa Gabus di Kecamatan Gabus dan Desa Kayen di Kecamatan Kayen.
BPBD Kabupaten Pati, juga melaporkan sebanyak 540 unit rumah warga terdampak dan akses jalan di beberapa titik tergenang air. Hingga saat ini, belum ada laporan terkait masyarakat yang mengungsi akibat bencana ini.
Baca juga: Sepuluh Kelurahan di Kota Tanjungbalai Terendam Banjir
BPBD Kabupaten Pati juga melakukan upaya penanganan darurat sementara dan berkoordinasi dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) lima kecamatan terdampak, guna menyiapkan titik-titik kumpul atau tempat evakuasi sementara, apabila genangan air semakin meningkat.
Sementara itu, pantauan kondisi terkini di lokasi pada Jumat 25 November 2021, pukul 10.00 WIB cuaca cerah, namun banjir masih menggenangi jalan dan beberapa rumah warga.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini yang berlaku 24 November 2021 hingga 25 November 2021 pukul 07.00 yang berpotensi hujan lebat yang berdampak banjir atau banjir bandang dapat terjadi di wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan status Waspada. Meski peringatan dini telah dicabut, diharapkan warga tetap waspada pada kemungkinan adanya peningkatan genangan air dikarenakan potensi hujan ringan hingga lebat dapat terjadi hingga Minggu (28/11).
Selain itu, BNPB juga mengimbau warga untuk hati-hati apabila melakukan aktivitas di sekitar sungai yang meluap dan titik-titik lokasi banjir. Kewaspadaan dalam berkendara juga harus ditingkatkan saat melewati jalan-jalan yang masih tergenang air.
Empat Kecamatan di Wilayah Kabupaten Bandung Terdampak Banjir
Sementara itu, empat kecamatan di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, terdampak banjir dengan tinggi muka air 10 hingga 90 cm. Sebanyak 300 unit rumah terendam genangan dan tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Banjir terjadi, setelah hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis (25/11). Curah hujan menyebabkan debit Sungai Cikeruh meluap, yang terpantau pada pukul 19.00 waktu setempat.
BPBD Kabupaten Bandung menyebutkan, sebanyak enam wilayah administrasi setingkat desa atau kelurahan terdampak banjir yang tersebar di empat kecamatan wilayah kabupaten Bandung. Adapun lokasinya meliputi Desa Cileunyi Wetan di Kecamatan Cileunyi, Desa Bojongsoang, Desa Tegalluar di Kecamatan Bojongsoang, Kelurahan Andir di Kecamatan Baleendah dan Desa Dayeuhkolot, Desa Citeureup di Kecamatan Dayeuhkolot.
Merujuk data yang dikeluarkan oleh Pusdalops BNPB pada Jumat (26/11) melaporkan sebanyak 1.198 Jiwa terdampak banjir dan 47 Jiwa mengungsi dengan rincian, sebanyak 25 jiwa mengungsi di shelter PMI Kecamatan Dayeuhkolot, 11 Jiwa di Kantor BPBD Kabupaten Bandung, Kecamatan Baleendah, dan 11 Jiwa di Mushola Al-Hidayah Kecamatan Cileunyi.
Dari pendataan sementara, banjir juga menyebabkan kerugian meteril berupa satu unit sekolah SDN Bojongasih terdampak.
Kabupaten Bandung, merupakan wilayah yang kerap terlanda banjir. Dilihat dari inaRISK, wilayah ini merupakan salah satu kawasan dengan potensi banjir dengan kategori sedang hingga tinggi, di antaranya keempat kecamatan yang mengalami banjir.
Merespons hal ini, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga serta dapat menggunakan aplikasi Info BMKG untuk mengetahui prakiraan curah hujan hingga tingkat kecamatan. Masyarakat yang tinggal didaerah rendah sekitar aliran sungai untuk lebih waspada, terlebih apabila terjadi hujan di wilayah hulu. (as9)
Baca juga: Sejumlah Wilayah Kota Tebing Tinggi Masih Dilanda Banjir