Tol Nirsentuh Terintegrasi Teknologi WIM Berlaku Desember 2022

SIARDAILY, Jakarta – Pemerintah memastikan proyek sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF), dengan teknologi Global Navigation Satelite System (GNSS) masih sesuai jadwal. Mekanisme yang kerap disebut sebagai road tax, alias pajak jalan.

Kini, proyek road tax yang diharapkan bisa diterapkan tahap pertamanya mulai 2022, untuk 41 ruas jalan tol di Pulau Jawa dan Bali tersebut sedang dalam tahap perencanaan desain.

Sebab, masih banyak aspek yang patut dibincangkan lebih jauh khususnya deteksi kendaraan bermotor saat hendak masuk ke jalan tol yang optimal dan akurat, serta sanksi pengguna yang bandel tak membayar tol.

Baca juga: EXPO 2020 Dubai, Panggung Indonesia Unjuk Infrastruktur Digital

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan, nantinya implementasi MLFF bisa diintegrasikan dengan mekanisme pengendalian kendaraan over dimension over loading (ODOL), yakni alat weight-in-motion (WIM).

“Implementasi MLFF ini diintegrasikan juga dengan mekanisme pengendalian kendaraan berat atau ODOL dengan menggunakan alat WIM yang ada di jalan tol,” kata Kepala Subbidang Operasi dan Pemeliharaan I BPJT, Galuh Permana Waluyo dalam seminar daring di Jakarta, seperti dikutip dari laman Antara, Rabu 5 Januari 2021.

Dia mengatakan, melalui integrasi MLFF dan WIM itu, maka data kendaraan yang dikategorikan sebagai ODOL, dapat terbaca dengan mudah. BPJT bisa mengintegrasikan MLFF dengan WIM dalam satu sistem, sehingga dapat terbaca kendaraan ODOL tersebut melintasi ruas tol mana, kemudian bebannya berapa, dan sebagainya.

Galuh menyampaikan, sejumlah manfaat dari integrasi sistem transaksi tol nirsentuh, dengan mekanisme WIM untuk mengendalikan kendaraan ODOL tersebut yakni meningkatkan keselamatan berkendara.

Kemudian, manfaat lainnya adalah melindungi infrastruktur jalan tol, dan meningkatkan efisiensi dari Electronic Public Road Trade Control System.

Sebelumnya, Kepala BPJT, Danang Parikesit menyampaikan, proses pembayaran tol tanpa berhenti atau MLFF memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat menghilangkan kemacetan di gerbang tol, karena tidak adanya antrean kendaraan saat melakukan transaksi pembayaran.

Kemudian, mengurangi polusi dan emisi karbon, mendukung digitalisasi pembayaran dengan membuka seluruh opsi pembayaran yang dapat dipantau secara realtime, hingga efisiensi biaya operasional tol dengan jaminan penerimaan 100 persen pendapatan tol.

Sistem tersebut dapat menghemat waktu 30 detik hingga lima menit, yang biasanya digunakan untuk bertransaksi di gerbang tol dan mengurangi emisi hingga 35 persen.

Dengan memanfaatkan konektivitas telepon pintar (smartphone) dan satelit, maka nantinya palang dan gerbang tol tidak lagi diperlukan.

Pengguna dapat masuk keluar jalan tol tanpa hambatan, dan tarif tol nantinya akan terpotong otomatis dari saldo pengguna melalui aplikasi yang berfungsi sebagai On Board Unit (OBU) elektronik atau e-OBU saat melewati sensor pada akses masuk tol.

Penerapan teknologi WIM di jalan tol resmi berlaku mulai, Sabtu mendatang, 1 Desember 2022. Berlakunya penerapan WIM sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor 116 Tahun 2021 tentang Pengawasan dan Penindakan Terhadap Kendaraan Angkutan Barang atas Pelanggaran Ukuran Lebih (Over Dimension) dan Pelanggaran Muatan Lebih (Over Loading) atau ODOL di Jalan Tol.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi mengungkapkan, sejauh ini di jalan tol belum maksimal dilaksanakan karena alatnya belum terpasang. “Sekarang jalan tol sebagian sudah ada alat WIM atau timbangan yang dipasang dan dapat bekerja meski mobil tetap jalan,” kata Budi pada Kamis lalu, 30 Desember 2021.

Budi menjelaskan, hingga saat ini, total ada 10 WIM yang telah dipasang di jalan tol. Empat WIM berada di Tol Trans-Jawa dan tiga sisanya berada di Tol Trans-Sumatera. Jumlah ini akan ditambah dan diintegrasi dengan Electronic Traffic Law Enforecement (ETLE) Polri. “Nanti saat akan bayar pajak akan ditagih, tetapi untuk awal mereka akan dikeluarkan ke exit toll terdekat,” ungkapnya. (as9)

Baca juga: Dahana Uji Coba Rudal Merapi Penghancur Pesawat

Share via
Copy link