SIARDAILY, Jakarta – Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan pagu indikatif sebesar Rp 5,938 Triliun untuk melaksanakan sejumlah program pembangunan perumahan untuk masyarakat. Anggaran tersebut akan digunakan untuk memenuhi beberapa target kegiatan untuk mendukung Program Sejuta Rumah untuk masyarakat seperti pembangunan rumah susun (Rusun), rumah swadaya, rumah khusus, prasarana, sarana dan utilitas (PSU) rumah umum.
“Anggaran usulan pagu indikatif Direktorat Jenderal Perumahan Tahun 2023 berdasarkan exercise penyesuaian pagu Kementerian PUPR sebesar Rp 5,938 Triliun,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam Rapat Dengar Pendapat Pendapat Dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (28/6/2022).
Baca Juga: PUPR Siap Salurkan Dana Program BSPS Rp30 M di Gorontalo
Menurut Iwan, ada sejumlah isu strategis bidang perumahan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR diantaranya, dukungan terhadap kegiatan tematik dan direktif nasional, optimalisasi dan rehabilitasi khusus untuk aset yang belum diserahterimakan kepada pemerintah daerah dan kementerian/ lembaga terkait, penanganan kemiskinan ektrem dan stunting, penanganan kumuh melalui keterpaduan penanganan kawasan dengan integrasi program bersama Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Selain itu, ada juga program penyediaan perumahan ASN pada IKN, penangana rumah khusus untuk penyediaan rumah terdampak bencana, terdampak program pemerintah, masyarakat kawasan perbatasan dan 3T, pengembangan kawasan prioritas bidang PUPR serta penanganan backlog rumah MBR dalam rangka pencapaian Program Sejuta Rumah.
Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun 7.075 Unit Rusun untuk Tahun Anggaran 2021
Berdasarkan data yang ada di Ditjen Perumahan, beberapa target dan anggaran usulan pagu indikatif tersebut akan digunakan untuk melaksanakan sejumlah kegiatan pembangunan diantaranya pembangunan rumah susun sebanyak 83 tower atau 3.240 unit dengan anggaran sebesar Rp 1,887 T. Selanjutnya adalah pembangunan rumah swadaya sebanyak 103.000 unit senilai Rp 2,721 T, bantuan PSU rumah umum yang menyasar 27.825 unit rumah subsidi di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp 0,407 T, pembangunan rumah khusus sebanyak 2.484 unit senilai Rp 0,404 T serta dukungan manajemen dan output non fisik sebesar Rp 0,519 T.
“Kami akan terus berupaya memenuhi kebutuhan rumah masyarakat melalui Program Sejuta Rumah,” tandasnya. (zh1)