SIARDAILY, Jakarta – Layanan keuangan digital BUMN LinkAja menghadirkan Business Solution untuk mendukung transformasi layanan keuangan digital yang menyeluruh bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM dan korporasi di berbagai industri.
Direktur Operasi PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja), Widjayanto mengatakan, perusahaannya senantiasa mengikuti perkembangan dengan berupaya menghadirkan solusi digital yang relevan dengan kebutuhan mitra bisnis dan koperasi secara real time, efisien, aman, dan fleksibel.
“Kami percaya bahwa untuk mencapai inklusi keuangan yang menyeluruh, perlu ada pendekatan untuk menghadirkan layanan keuangan yang memadai termasuk pada tatanan korporasi. Secara komprehensif, kami telah mengakselerasi digitalisasi ekosistem UMKM dan korporasi mitra layanan bisnis kami,” ujar Widjayanto, dikutip dari siaran pers, Jumat 17 Desember 2021.
Layanan Business Solution LinkAja dapat mendigitalisasi ekosistem keuangan yang menyeluruh dalam tatanan bisnis korporasi, hingga kepada pengguna jasa layanan atau end-consumer.
Adapun sejumlah fasilitas yang tersedia dalam fitur baru LinkAja tersebut, pertama bisa digunakan untuk Penyaluran Dana (Cash Disbursement). Fitur itu bisa penyaluran gaji, insentif, tunjangan makan hingga komisi.
Kedua, Digitalisasi Pembayaran untuk melayani transaksi merchant to merchant (warung), pembayaran ke distributor atau dilakukan antara pelanggan ke merchant. Ketiga Pengumpulan Kas (Cash Collection), katanya fitur ini bisa meminimalisir uang palsu hingga perampokan. Keempat ada Digitalisasi Ekosistem, dan kelima yaitu Layanan Advertising.
Ia mengatakan, layanan Business Solution LinkAja turut memperkuat layanan keuangan digital dalam bisnis dan korporasi, seperti penjualan produk digital. Selain itu, ada pula layanan pinjaman atau lending, yang dapat membantu pelaku usaha untuk mendapatkan akses permodalan.
“Inovasi layanan Business Solution LinkAja, secara signifikan telah meningkatkan performa bisnis dengan proses penyaluran dana operasional yang lebih aman dan efisien. Dengan hadirnya LinkAja di dalam ekosistem BlueBird, kini pengemudi BlueBird telah terdigitalisasi dan menjadi pengguna rutin uang elektronik,” kata Direktur Marketing PT Blue Bird Tbk, Mediko Azwar.
Adapun pertumbuhan layanan Business Solution LinkAja di tahun ini (2021), kata Widjayanto, meningkat lebih dari 70 persen dibandingkan tahun 2020.
“Kami harapkan bahwa b2b (business-to-business) solution ini jadi hal unik bagi LinkAja. Di saat yang lain fokus b2c (business-to-consumer), kami hadirkan b2b. Semoga bisa menjadi solusi atas pain point atau kendala yang dirasakan mitra korporasi dan UMKM,” tutur Mediko.
Sementara itu, Direktur Marketing LinkAja, Wibawa Prasetyawan menyebut, persaingan dompet digital saat ini makin kuat. Mayoritas berlomba-lomba memberikan diskon besar atau bakar uang.
Namun, LinkAja memiliki cara sendiri untuk meningkatkan ekosistem konsumennya. Bukan dengan ‘bakar uang’, tetapi fokus dengan meningkatkan digitalisasi UMKM hingga warung-warung.
Menurutnya, masing-masing startup memiliki strategi masing-masing, apakah ‘bakar uang’ atau investasi besar-besaran. “Perkara strateginya investasi besar-besaran, investasi selektif. Kami menghargai. Yang jelas, semangat kami sama, ingin membuat digital ekonomi di Indonesia tumbuh secara baik,” ucapnya.
Dalam paparannya, dijelaskan LinkAja sudah memiliki 80 juta pengguna terdaftar dan itu memiliki aplikasi LinkAja. Sedangkan jumlah merchant terdaftar totalnya sebanyak 2,3 juta.
“Kita hadir 476 kota di seluruh Indonesia. Sebanyak 2,3 juta merchant terdaftar yang selalu kami dampingi. Ada 1,3 juta titik di mana orang bisa menyetor dan mengambil saldo LinkAja” imbuhnya.
Sebagai informasi, saat ini LinkAja sudah memiliki 200 mitra dari korporasi besar di Indonesia telah mengadopsi layanan Business Solution LinkAja untuk mendigitalisasikan ekosistem korporasi mereka, seperti Pertamina, Bank Mandiri, Bank BRI, Telkomsel, Sampoerna Retail Community (SRC), BlueBird, dan lainnya.
LinkAja juga berkerja sama dengan Pemerintah, baik Pemerintah Kota juga Pemerintah Provinsi, serta berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk sosialisasi penggunaan QRIS.
Hingga November 2021, penggunaan QRIS LinkAja mencapai lebih dari 1,3 juta merchant, dan sudah digunakan di lebih dari 500 kota dan kabupaten seluruh Indonesia, serta melakukan edukasi tentang manfaat transaksi digital dan pelatihan untuk meningkatkan skala UMKM. (as9)