SIARDAILY, Sumut – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungbalai menyebutkan sebanyak sepuluh kelurahan di Kota Tanjungbalai, Provinsi Sumatera Utara, terendam banjir pada Sabtu 20 November 2021. Berdasarkan laporan, banjir terjadi akibat meluapnya hulu Sungai Asahan, Sungai Bandar Jaksa, dan Sungai Bandar Jepang.
Banjir tersebut terjadi, setelah hujan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut. Selain itu, sebanyak 50 unit rumah warga terdampak dengan ketinggian muka air saat kejadian berkisar antara 10 – 20 sentimeter.
Adapun, sepuluh kelurahan tersebut adalah Kelurahan Pulau Simardan, Kelurahan Bunga Tanjung, Kelurahan Semula Jadi, Kelurahan Selat Lancang, Kelurahan Selat Tanjung Medan di Kecamatan Datuk Bandar Timur.
Selanjutnya di Kelurahan Sijambi, Kelurahan Pahang, Kelurahan Gading, Kelurahan Pantai Johor, dan Kelurahan Sirantau di Kecamatan Datuk Bandar. Tidak ada laporan, warga mengungsi akibat banjir tersebut.
Baca juga: Sejumlah Wilayah Kota Tebing Tinggi Masih Dilanda Banjir
Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seperti dikutip dari keterangannya, Rabu 23 November 2021, mengatakan pascakejadian, BPBD Kota Tanjungbalai telah melakukan pemantauan situasi luapan air di beberapa sungai yang ada di kawasan tersebut. “Langkah tersebut, diambil untuk mempersiapkan apabila ada kemungkin banjir susulan,” ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakuman penanganan darurat.
Sementara itu, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per hari ini (24/11), air tercatat masih menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Datuk Bandar.
Menurut prakiraan cuaca BMKG, Kota Tanjungbalai berpotensi mengalami hujan ringan sampai sedang hingga tiga hari ke depan.
Menyikapi hal tersebut, Kepala BNPB meminta kepada pemerintah daerah, khususnya BPBD untuk mempersiapkan langkah-langkah kesiapsiagaan jangka pendek juga jangka panjang. Untuk jangka pendek, Kepala BNPB meminta pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi.
Sementara itu, untuk mitigasi jangka panjang, warga dan pemerintah setempat diminta untuk bisa menjaga keseimbangan alam dan lingkungannya masing-masing. (as9)
Baca juga: Tim Gabungan Terus Cari Warga Gayo Lues yang Tertimpa Material Longsor