SIARDAILY, Jambi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bungo, menyampaikan secara langsung bantuan logistik dasar kepada warga terdampak banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Bungo Provinsi Jambi Tengah.
Kejadian banjir tersebut terjadi, setelah hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan meluapnya sungai Batang Tebo, Sungai Batang Bungo, Sungai Batang Jujuhan, dan Sungai Batang Pelepat pada awal tahun 2022, Sabtu (1/1) pukul 04.00 WIB. Tercatat, sedikitnya 4.988 Kepala Keluarga (KK)/19.292 warga terdampak kejadian tersebut.
Banjir ini melanda 12 Kecamatan, yakni Kecamatan Bathin 3 Ulu, Kecamatan Rantau Pandan, Kecamatan Muko-Muko Batin VII, Kecamatan Bungo Dani, Kecamatan Pasar Muara Bungo, Kecamatan Bathin III, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kecamatan Jujuhan, Kecamatan Jujuhan Ilir, Kecamatan Pelepat dan Kecamatan Pelepat Ilir. Hingga kini, banjir masih bertahan dengan ketinggian muka air berkisar 30 – 100 sentimeter.
Baca juga: Sepuluh Kelurahan di Kota Tanjungbalai Terendam Banjir
Sementara itu, akses jalan ke Dusun Leban Kecamatan Bathin 3 Ulu sempat tertimbun longsor. BPBD Kabupaten Bungo bersama tim gabungan melakukan evakuasi warga dan pembersihan material longsor batu dan pohon tumbang yang sempat menutup jalan. Pendirian tenda untuk para pengungsi juga telah disiapkan di Kecamatan Batin 3 Ulu bagi para warga terdampak.
Bupati Bungo akan melakukan pertemuan terkait penanganan darurat bencana banjir bersama unsur terkait diantaranya TNI/Polri, BPBD Kabupaten Bungo, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Perangkat Desa, relawan dan masyarakat.
“Diharapkan pemerintah setempat dapat menyiapkan program jangka menengah dan jangka panjang, seperti revitalisasi kawasan sempadan sungai dan restorasi kawasan hulu, sebagai upaya pencegahan agar banjir tidak berulang,” ujar Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seperti dikutip dari keterangannya, Senin 3 Januari 2022.
Banjir Masih Menggenang di Kabupaten Aceh Timur
Sementara itu, Banjir yang terjadi pada Kamis lalu (30/12) masih menggenangi beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh. Pantauan BPBD setempat pada Minggu (2/1), pukul 12.30 WIB, sejumlah warga mengungsi ke tempat aman.
BPBD Kabupaten Aceh Timur menginformasikan, tinggi muka air banjir di beberapa kecamatan kembali naik. Pihaknya tetap menyiagakan personel dan perahu untuk evakuasi warga. Catatan BPBD setempat, menyebutkan sebanyak 6.665 jiwa atau 1.994 KK mengungsi. Banjir juga mengakibatkan satu warga meninggal dunia.
Sebanyak 68 gampong atau desa yang tersebar di 10 kecamatan, terdampak bencana banjir yang terjadi sejak Kamis lalu, sedangkan jumlah warga terdampak berjumlah 20.603 atau 5.686 KK. Laporan BPBD menyebutkan kecamatan terdampak, yaitu Kecamatan Birem Bayeun, Indra Makmur, Sungai Raya, Idi Tunong, Rantau Selamat, Ranto Peureulak, Julok, Nurussalam, Darul Falah, dan Banda Alam.
Pemerintah Kabupaten Aceh Timur menetapkan status tanggap darurat untuk menyikapi penanganan banjir di wilayahnya. Melalui surat keputusan nomor 360/671/2021, Bupati setempat menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari, terhitung mulai 31 Desember 2021 hingga 13 Januari 2022.
Menyikapi kondisi wilayah yang masih tergenang banjir, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Prakiraan cuaca pada hari ini dan esok (4/1) beberapa kecamatan di wilayah Aceh Timur, berpeluang hujan dengan intensitas ringan-sedang dan hujan petir.
Masyarakat di tingkat kecamatan dapat memantau potensi risiko dan bahaya melalui aplikasi inaRISK atau potensi cuaca pada laman BMKG.
Banjir Aceh Tamiang
Banjir juga terjadi di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, pada Minggu (2/1). Kejadian ini berlangsung setelah hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu siang, pukul 11.00 WIB. Peristiwa ini menyebabkan sejumlah warga mengungsi ke tempat yang aman. BPBD Kabupaten Aceh Tamiang masih melakukan pendataan di lokasi terdampak.
Pantauan BPBD setempat menyebutkan sebanyak enam kecamatan dan populasi terdampak berjumlah 4.308 jiwa atau 1.436 KK. Sejumlah kecamatan terdampak banjir, yaitu Kecamatan Tamiang Hulu (Gampong Ronggoh) dan Kecamatan Banda Mulia (Gampong Paya Raja).
Lalu, Kecamatan Bandar Pusaka (Gampong Bado, Pengidam, Cempa, Batu Bedulang, Bangkelang, Rantau Bintang dan Serba). Kecamatan Sekerak (Gampong Juar, Sulum dan Pematang Durian). Kecamatan Karang Batu (Gampong Suka Jadi Paya Bujok, Salele, dan Alur Baung). Kecamatan Manyak Payed (Gampong Bandung Jaya, Batang Ara, Ie Bintah, dan Kreung Sikajang).
Selain berdampak pada pengungsian dan 1.436 unit rumah terendam, banjir juga memicu terjadinya longsoran. BPBD Kabupaten Aceh Tamiang, menyebutkan akses jalan antar kecamatan tertimbun longsor. Tidak ada laporan adanya korban jiwa akibat banjir tersebut.
Berdasarkan pantauan prakiraan cuaca, pada hari ini (3/1) dan besok (4/1) beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang, berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk mewaspaspadai kenaikan tinggi muka air maupun banjir susulan. (as9)