SIARDAILY, Jakarta – Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, disingkat KBLBB, mulai menjadi incaran para pencinta otomotif Tanah Air, terutama di ibu kota DKI Jakarta. Namun, seberapa kuat pasokan listrik di Jakarta untuk mengisi daya atau charge, alias ‘ngecas’ kendaraan listrik?
General Manager PLN UID Jakarta, Doddy B. Pangaribuan, seperti dikutip dari keterangannya dari laman Antara, Minggu 9 Januari 2022, mengungkapkan permintaan listrik tertinggi di Jakarta, saat ini masih kurang dari 5.000 Mega Watt (MW). Sedangkan kapasitas pasokan dari seluruh gardu induk di Jakarta, mencapai 9.000 MW.
“Kalau boleh dibilang berapa cadangannya, sekitar 50 persen. Jadi, tidak perlu khawatir dan terus terang kendaraan listrik hanya menyedot listrik sedikit dari ribuan, bahkan puluhan ribuan kendaraan listrik,” ujarnya dalam Peresmian SPKLU kolaborasi PLN dengan Ditjen Gatrik di Jakarta.
“Jadi, kami siap mengecas dari lokasi mana pun, jangan khawatir,” tambah Doddy.
Baca juga: Konglomerat Tanah Air Berlomba Garap Motor Listrik
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril menambahkan, khusus di Jakarta, pasokan listrik dan jaringan sudah memadai.
Bahkan, jika bicara kemampuan dan jaringan listrik, Indonesia sudah memadai untuk memenuhi kebutuhan pengisian daya atau charge kendaraan listrik roda empat. “Kalau bicara kemampuan listriknya, tidak hanya dari sisi pasokan, tetapi juga jaringan. Saya kira, seluruh Indonesia sudah memadai,” jelas Bob, pada kesempatan yang sama.
Selain menyediakan pasokan listrik, PLN juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Sesuai dengan mandat Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2020, PLN akan terus mengembangkan stasiun pengisian kendaraan listrik.
Dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik di Jakarta, PLN menambah dua stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Jakarta.
Dua SPKLU yang diresmikan adalah SPKLU warna biru Delta 25 kw DC dan 22 kW AC, serta SPKLU warna hitam Phihong 30 kW DC. Keduanya tergolong dalam medium charging dengan perkiraan waktu pengisian empat jam, yang cocok di pasang di perkantoran dengan waktu parkir yang cukup lama.
Peresmian pengoperasian SPKLU dilakukan pada Selasa lalu, 4 Januari 2022, oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Ida Nuryatin Finahari; Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril; dan General Manager PLN UID Jakarta, Doddy B. Pangaribuan.
Untuk diketahui, hingga Desember 2021, PLN berhasil menyediakan SPKLU sebanyak 96 unit EV Charger di 73 lokasi, yang tersebar di seluruh Indonesia. “SPKLU PLN di Kantor DJK ESDM ini menggunakan Pola POSO (Provide, Own, and Self-Operated). Kedua SPKLU ini telah memiliki Nomor Identitas SPKLU, yaitu 01.POSO.00.3174.002 dan 01.POSO.00.3174.003,” ujar Bob.
PLN juga berkomitmen untuk mengambil peran dalam mewujudkan akselerasi penyediaan infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik. Salah satunya, dengan menghadirkan program partnership SPKLU, PLN membuka peluang yang seluas-luasnya bagi Badan Usaha untuk dapat berkolaborasi bersama menjadi partnership penyediaan SPKLU berbasis Sharing Economy Model.
“Kita akan memperbanyak kerja sama dengan pihak swasta untuk pembangunan SPKLU. Tahun ini, yang akan kami genjot adalah kerja sama dengan para pemilik Apartemen, pemilik pertokoan, pemilik mall dan kantor kantor BUMN,” tuturnya.
Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, PLN juga telah menyediakan fitur SPKLU yang terdapat pada aplikasi PLN Mobile. Fasilitas ini akan memudahkan pengguna kendaraan listrik dalam mengisi energi menggunakan SPKLU.
Cara penggunaannya pun sangat mudah, yaitu dengan memilih menu SPKLU yang ada di dalam PLN Mobile. Dalam menu tersebut terdapat fitur-fitur yang sangat membantu pengguna kendaraan listrik antara lain pencarian lokasi, pengisian energi, tipe konektor yang tersedia di SPKLU, dan SPKLU yang bisa digunakan atau tidak, melakukan pengisian energi, melihat riwayat transaksi, serta besaran energi yang dikonsumsi.
“Selain itu, kami juga menyempurnakan program bundling dengan temen temen distributor mobil listrik. Jadi, pelanggan yang membeli mobil listrik, secara otomatis akan langsung mendapatkan paket pemasangan home charging, diskon tambah daya, pemasangan semua alat. Jadi tinggal tunggu di depan rumah aja,” ungkap Bob. (as09)
Baca juga: Toyota Indonesia Ekspor Mobil Hybrid 2022