SIARDAILY, Jakarta — Kebutuhan akan hunian yang layak dengan harga terjangkau di Indonesia masih sangat tinggi. Bahkan dari tahun ke tahun kebutuhan tersebut selalu meningkat, seirama dengan pertumbuhan penduduk Indonesia.
Data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan ada 15,5 juta penduduk Indonesia yang membutuhkan rumah pada 2045. Adapun, saat ini angka backlog rumah masih berada pada kisaran11,4 juta unit.
Penyebabnya, selain daya beli masyarakat yang tidak sebanding dengan harga properti, belum banyak pengembang yang turut serta membangun rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan harga terjangkau juga menjadi ganjalan.
Baca Juga: Masa Pandemi, Laba Bersih Bank BTN Melonjak 48,3%
Hal ini tentu menjadi dilema dan dibutuhkan peran besar dari berbagai pihak dalam mendorong program pemerintah untuk membangun sejuta rumah dalam setiap tahunnya. Karena alasan itu juga, dalam pelaksanaan pembangunan perumahan membutuhkan kolaborasi antar pemangku kepentingan bidang perumahan.
Komitmen Bank BTN
Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar, menegaskan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus memberikan komitmen untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan realisasi program sejuta rumah. Hal ini terbukti dari keseriusan BTN dalam Penyaluran KPR Subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Selama 72 tahun berdiri, Bank BTN konsisten telah menyalurkan kredit dan mengalir lebih dari 5 juta masyarakat di Indonesia dari seluruh segmen. Sebanyak 3,5 juta unit diantaranya merupakan KPR Subsidi yang diperuntukkan bagi MBR,” ujarnya.
Untuk tahun 2021 saja menurut Hirwandi, Bank BTN telah menyalurkan KPR Sejahtera FLPP sebanyak 117.699 unit dengan nilai Kredit Rp17,15 triliun. Angka tersebut merupakan perolehan dari BTN konvensional sebanyak 96.487 unit dengan nilai Rp14,11 triliun dan Unit Usaha Syariah sebanyak 21.212 unit dengan nilai Rp3,03 triliun.
“Dengan pencapaian tersebut, Bank BTN telah berkontribusi setidaknya 65% dari angka pencapaian penyaluran KPR Sejahtera FLPP nasional pada tahun 2021 yang mencapai lebih dari 178 ribu unit,” terangnya.
Baca Juga: Penyaluran KPR Sejahtera FLPP Bank BTN Meningkat 473 Persen
Tak berhenti sampai disitu, di awal tahun 2022 BTN bahkan telah tancap gas dan sempat membukukan akad kredit KPR FLPP sekitar 6.000 unit dalam sepekan. Pencapaian tersebut diraih melalui akad kredit yang dilakukan secara massal di seluruh Kantor Cabang Bank BTN di seluruh Indonesia. BTN akan terus melakukan penyaluran program KPR FLPP Sejahtera secara tepat sasaran, sehingga dapat mendukung penurunan backlog perumahan terutama pada segmentasi masyarakat berpenghasilan rendah. Adapun target penyaluran KPR FLPP hingga akhir tahun ini dipatok BTN sebanyak 200 ribu unit.
“Selain KPR FLPP, BTN juga mendukung untuk menyalurkan program Tapera yg tersedia sebanyak 109.000 unit, juga menyalurkan KPR BP2BT kepada MBR,” tandas Hirwandi. (ZH01)