SIARDAILY, Jakarta – Para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) daerah diberikan kesempatan untuk tampil pada ajang pameran-pameran bergengsi. Tujuannya, untuk meningkatkan promosi produk dan memperluas akses pasar mereka, sehingga bisa semakin tumbuh dan berkembang.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang gencar menggaungkan dan mengimplementasikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), salah satunya melalui pemberian fasilitas bagi IKM untuk berani tampil.
Salah satu yang dilakukan Kemenperin adalah dengan memboyong IKM di Provinsi Lampung, untuk mempromosikan produk unggulannya melalui pameran offline di pusat perbelanjaan ternama di Ibu Kota.
Baca juga: Industri Alas Kaki Ini Patahkan Stigma Negatif Produk Negara Berkembang
Kegiatan ini merupakan rangkaian Gernas BBI yang diselenggarakan oleh Kemenperin, dengan tema Lagawi Fest – Satu Bumi Juta Karya, Lampung Bangga Wirausaha Industri.
“Program ini merupakan komitmen Kemenperin untuk terus menyediakan wadah bagi pelaku industri Lampung, dalam berinovasi menjadi industri yang lebih maju, namun tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, seperti dikutip dari keterangannya, Jumat 3 Juni 2022.
Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) menjadi movement manager Gernas BBI Lagawi Fest yang rangkaiannya telah digelar sejak 17 Maret lalu.
Sebelumnya, Kemenperin melakukan kurasi untuk mendapatkan 30 pelaku IKM terpilih yang berhak menjalani pendampingan bisnis intensif untuk menaikkan jumlah unit artisan Indonesia (UMKM/IKM), sekaligus menciptakan nilai tambah bagi produsen dan konsumen agar semakin banyak produk Tanah Air yang berkualitas.
Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, selain pendampingan bisnis intensif, Kemenperin juga memfasilitasi pelaku IKM terpilih tersebut untuk memamerkan produknya di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, selama lima hari, pada 1-5 Juni 2022.
“Sebanyak 28 pelaku IKM Lampung dari kategori fesyen, makanan dan minuman, serta kerajinan yang produknya akan dipamerkan di Jakarta. Kemenperin menyiapkan booth dan akomodasi untuk IKM terkurasi ini. Selain itu, OVO juga memberikan dukungan dalam bentuk cashback selama pameran bagi konsumen yang membeli produk 28 IKM tersebut,” ujarnya.
Reni menambahkan, Lampung sangat terkenal dengan kopi yang diolah dengan sangat baik oleh IKM Rizky Kopi 49 dan Jums Coffee. Lalu terdapat produk minuman olahan rimpang dan hasil pertanian seperti produk Gendhis Ayu Jahe, Madu Hutan Al Ghozi, dan Madu Suhita.
Di kategori makanan, terdapat aneka olahan makanan ringan Dapur Way Kanan, Bibik Kuweh, PisangGoreng Beku Shamiya, Rumah Kalkun, Cemilan Anugrah 3, Rafins Snack, Panda Alami, Askha Jaya, Darsa Keripik Buah Lampung, Keripik Asya, dan Sandi Jaya Mandiri. (as9)
Berikutnya, kategori fesyen, menampilkan kain batik Lampung didesain dengan sangat elegan menjadi pakaian oleh Yasmin Wiwid, Adanan Batik Lampung dan Elfira Collection. Sedangkan, dalam kategori kerajinan dapat ditemukan kerajinan asli Lampung yang dibuat oleh Littlemonq, Lampung Ethnica, Alyn Tapis, Craftina, Bunqee Craft and Fashion, Mutiara Collection, dan Tapis Jejama.
“IKM tersebut telah menjalani coaching 1 on 1 dengan tim ahli dan pendampingan oleh Ditjen IKMA. Diharapkan mereka semakin bisa mengembangkan kualitas produksi dan pemasarannya, sehingga semakin banyak digemari oleh konsumen,” tutur Reni.
Selanjutnya, para IKM unggulan tersebut akan dievaluasi dan dinilai kembali oleh kurator, dari segi peningkatan transaksi dan omset, perbaikan manajemen usaha, serta kualitas produk. “Saat acara Harvesting nanti, akan dipilih 5 IKM terbaik dengan pencapaian peningkatan transaksi terbesar. Mereka akan mendapatkan insentif seperti hadiah dan pembinaan berkelanjutan yang meliputi pendampingan, sertifikasi, serta berkesempatan ikut serta dalam BBI Award,” imbuhnya.
Sepanjang rangkaian BBI Lagawi Fest, Ditjen IKMA juga menggelar webinar dan pelatihan bagi masyarakat umum dengan mengangkat beragam topik seputar pengembangan bisnis IKM, salah satunya yaitu terkait pemasaran digital. Webinar diselenggarakan sejak 20 Mei – 27 Juni 2022 dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kemenperin RI.
Baca juga: Rekadaya Ubah Serat Kelapa Jadi Produk Interior Otomotif