Simalungun, SIARD – Pembangunan rumah susun atau Rusun Pondok Pesantren Daarul Putra Madinah di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, mendapat tanggapan positif dari para santri.
Adanya hunian vertikal yang digunakan sebagai asrama para santri tersebut, dinilai memiliki fasilitas yang memadai dan sangat mendukung kegiatan belajar mengajar khususnya di bulan Ramadhan.
Baca Juga: Rusun Sentra Mulya Jaya dengan Sewa Rp10 Ribu Terbangun
Salah seorang santri di Pondok Pesantren Daarul Putra Madinah, Abiyu Badawi (15 tahun) mengaku senang bisa tinggal di rusun yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain fasilitasnya lengkap, bangunan vertikal tersebut juga dibangun dengan kualitas yang baik.
“Kami tidak menyangka bisa tinggal di rusun santri yang bagus ini. Fasilitasnya bagus dan bikin kami betah belajar di Ponpes ini,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Ponpes Daarul Putra Madinah, Rabu 5 April 2023.
Menurut santri yang juga bersekolah di SMK Swasta Islam Terpadu Da’arul Putra Madinah itu, asrama santri sebelumnya kondisinya seadanya dan agak sumpek, karena satu ruangan harus ditempati banyak santri.
Namun, di rusun yang baru selesai dibangun Kementerian PUPR, setiap unit hanya dihuni beberapa santri dan ada lemari pakaian juga. “Kalau sekarang asramanya kaya apartemen, jadi kami bisa lebih giat belajar. Bagus banget dan kami tinggal masuk membawa pakaian saja, karena lengkap fasilitasnya,” ujar santri, yang bercita-cita menjadi manajer perkebunan itu.
Hal sama diungkapkan santri lainnya, Juanda Saputra Siregar (15 tahun), yang berasal dari Labuan Batu Utara. Dia dan para santri lain, tidak pernah menyangka bisa mendapat bantuan dari pemerintah berupa rusun.
Karena itu, para santri bersepakat untuk menjaga kebersihan dan fasilitas yang ada dengan sebaik mungkin, agar tidak rusak dan bisa digunakan para santri lainnya kelak.
“Buat kami para santri yang tinggal di daerah seperti di Simalungun ini, tentu rusun ini termasuk mewah, karena fasilitasnya bagus. Ada tempat tidur tingkat, lemari pakaian, lantai keramik, ada tempat jemur, dan kamar mandinya. Kami para santri, juga membuat jadwal piket agar kebersihan rusun tetap terjaga dengan baik,” katanya.
Pengurus Ponpes Daarul Putra Madinah, Dionardi menjelaskan, pihaknya sangat bersyukur mendapat bantuan rusun dari Kementerian PUPR, apalagi lembaga pendidikannya tidak hanya membekali santri belajar ilmu agama, tetapi juga bersekolah Kompetensi Keahlian, yakni Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura.
Pembangunan rusun dinilai mampu menambah semangat para santri untuk lebih giat belajar, mengingat kondisi asrama yang lama kurang layak huni.
“Biaya untuk sekolah para santri di sini sangat terjangkau dan mereka selain tinggal di asrama, juga belajar di SMK yang memiliki kompetensi keahlian di bidang pertanian. Jadi, kami sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR atas bantuan rusun ini, sehingga membuat santri dan ustadz di sini semangat menuntut ilmu di bulan Ramadhan ini,” terangnya.
Seperti diketahui, pembangunan rumah susun di lingkungan pondok pesantren di Tanah Air, dalam delapan tahun terakhir ini mendapat sambutan positif. Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan, telah membangun sejumlah rusun di sejumlah pondok pesantren sejak 2015.
Sebagai informasi, selama 2015-2018, Kementerian PUPR membangun 107 rusun ponpes. Selanjutnya, pada 2022, Ditjen Perumahan telah menyelesaikan pembangunan 3.998 unit rusun, dan dilanjutkan pada tahun ini (2023) sebanyak 5.379 unit dengan anggaran senilai Rp2 triliun.
“Ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami berharap, dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengungkapkan, pembangunan rusun santri tersebut dibangun pada 2022, terletak di Jalan Pancasila Pasar IV Nagori Bandar Huluan Naga Jaya I, Desa Bahapal, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Rusun tersebut dapat menampung 56 santri dan diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya para santri yang menuntut ilmu di Ponpes tersebut.
“Pembangunan rusun ini merupakan perhatian pemerintah kepada lembaga pendidikan agama, sekaligus melatih para santri terbiasa tinggal di rusun. Hunian vertikal tersebut dibangun dua lantai dan memiliki empat unit hunian yang masing-masing terdapat tujuh tempat tidur tingkat dan lemari pakaian,” tuturnya. (as09)
Baca Juga: Pemerintah Bangun Rusun Lansia di Gorontalo