Menteri Basuki saat meninjau kesiapan Mudik Lebaran 2023. (FOTO: Kementerian PUPR)
SIARDAILY, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, secara umum ada tiga faktor kunci yang memengaruhi kelancaran perjalanan Mudik Lebaran tahun 2023.
Pertama, ketersedian prasarana. Kedua, dukungan regulasi. Dan ketiga, perilaku masyarakat untuk mentaati peraturan yang berlaku.
Menurut Menteri Basuki, seperti dikutip dari keterangannya saat meninjau kesiapan Mudik Lebaran 2023, Minggu 16 April 2023, ketersediaan dan kesiapan infrastruktur mudik, seperti jalan, bandara, jalan rel dan pelabuhan/dermaga penyeberangan, merupakan hal dasar yang menentukan kelancaran mudik.
Baca Juga: Lima Jalan Tol Diskon Tarif di Mudik Lebaran 2023
Kedua, soal regulasi dan manajemen arus mudik yang dipersiapkan pemerintah dan para operator mudik bagi masyarajat. Ketiga adalah faktor perilaku dari para pengguna prasarana mudik tersebut yang menyangkut perencanaan dan persiapan mudik, serta periaku pengendara selama mudik berlangsung.
Menurutnya, indikator utama keberhasilan prasarana transportasi adalah safer, faster, dan cheaper. Dan, itu semua bisa dicapai paling tidak dengan menyiapkan jalan nasional, 70 ruas tol operasional, serta 11 ruas tol fungsional di Pulau Jawa dan empat jalan tol di Pulau Sumatera. Selain itu, memperluas dan menambah berbagai layanan rest area pada ruas tol, memperbaiki jalan nasional, pelebaran/penambahan lajur ruas jalan tol.
“Mudah-mudahan dengan dukungan prasarana infrastruktur yang lebih baik, Mudik tahun 2023 ini bisa terlaksana seperti harapan yang disampaikan Bapak Presiden Jokowi, yakni mudik aman, nyaman, berkesan positif,” tambah Menteri Basuki.
Selanjutnya, faktor kedua berkaitan dengan regulasi dan manajemen Mudik Lebaran seperti kebijakan cuti bersama, diskon tarif tol/tiket pesawat, serta manajemen lalu lintas oleh Kepolisian melalui penerapan one-way, contra flow, ganjil-genap, hingga pembatasan pengangkutan logistik oleh truk/kontainer selama masa Mudik Lebaran.
“Misalnya, untuk ruas tol fungsional Cisumdawu (Cileunyi–Sumedang–Dawuan) diterapkan trafic manajemen oleh pihak Korlantas, berupa pengaturan jam buka-tutup ruas tol nya hanya pada saat terang,” kata Menteri Basuki.
Terakhir, menurut Menteri Basuki, faktor ketiga yang berkaitan dengan kesiapan dan perilaku masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik. Untuk itu, para pemudik harus tertib dan disiplin untuk mentaati aturan yang berlaku dan mengikuti petunjuk petugas di lapangan, sehingga perjalanan mudik Lebaran bisa menjadi lebih aman dan nyaman.
Seperti diketahui, Kementerian PUPR sebagai regulator bersama para badan usaha jalan tol (BUJT) sebagai operator, terus berupaya memberikan layanan yang semakin baik dari waktu ke waktu bagi masyarakat dalam rangka arus mudik dan arus balik. (asp)
Baca Juga: