Sulawesi Tengah, SIARD – Pembangunan rumah susun atau rusun mahasiswa Universitas Madako yang dibangun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di daerah, ternyata sangat membantu mahasiswa untuk dapat tinggal di hunian yang layak selama menuntut ilmu dibangku perkuliahan.
Selain bangunan yang berkualitas dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, banyak mahasiswa yang berasal dari luar kota, yang menyambut gembira program tersebut, sehingga mereka lebih memilih tinggal di rusun ketimbang di kos-kosan.
Salah satu mahasiswi yang saat ini tinggal di rusun, Ferialsqia mengaku sangat senang, bisa tinggal di hunian vertikal tersebut. Selain fasilitasnya lengkap, dia pun tak perlu mengeluarkan uang transport karena lokasinya dekat dengan tempatnya kuliah.
“Saya berasal dari Desa Soni, Kecamatan Dampal Selatan, Kabupaten Toli Toli, dan sangat senang bisa tinggal di rusun ini, supaya bisa menghemat biaya transport. Sebab, jarak rusun dan kampus sangat dekat. Kami juga tidak perlu mengeluarkan biaya kos, yang nilainya jauh lebih mahal, dibanding biaya sewa di rusun,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Senin 17 April 2023.
Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun Rusun Mahasiswa IAIN Rp15,1 M di Konawe Selatan
Menurut mahasiswi angkatan 2021 Fakultas FKIP Program Studi Teknologi Pendidikan tersebut, orangtuanya di kampung merasa lebih merasa aman dan tenang, ketika dia tinggal di rusun. Hal itu karena, pihak pengelola menerapkan tata tertib yang wajib ditaati semua penghuni rusun, serta ada petugas keamanan yang berjaga selama 24 jam.
“Fasilitas di unit rusunnya juga sudah lengkap sekali. Ada tempat tidur dan kasur serta bantal, lemari pakaian dan meja kursi belajar. Kamar mandinya juga bersih dan bangunannya bagus,” katanya.
Pihak pengelola sekaligus penanggung jawab rusun, Hasia Marto, yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Madako mengatakan, pihaknya melakukan seleksi terhadap calon penghuni rusun.
“Bagi kami yang ada di daerah rusun ini menjadi salah satu tempat yang paling indah yang pernah dibangun dan kami khususkan untuk menjadi rusun putri. Antusias mahasiswa untuk masuk ke unversitas ini juga semakin meningkat. Calon penghuni yang layak untuk tinggal di sini diprioritaskan bagi mereka yang berdomisili jauh dari Kabupaten Toli-Toli, seperti mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Buol, dan ada juga yang berasal dari wilayah Kabupaten Donggala, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Toli-Toli,” terangnya.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menerangkan, pembangunan rusun ini dilaksanakan untuk mendukung aktivitas belajar dan menambah semangat para mahasiswa yang tinggal di rusun.
Kementerian PUPR juga melengkapi rusun dengan ranjang susun, lemari, serta meja dan kursi belajar di tiap hunian dan di luar rusun dilengkapi juga dengan Prasarana Sarana Utilitas Umum (PSU), berupa paving block dan lampu taman.
“Pembangunan rusun ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo dan merupakan salah satu komitmen untuk mendukung dan memperhatikan infrastruktur pendukung pendidikan seperti hunian santri, dan mahasiswa agar mereka bisa lebih fokus belajar untuk meraih prestasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BP2P Sulawesi II, Bakhtiar didampingi Kepala Satker Penyediaan Perumahan Sulawesi Tengah, Erpika Ansela Surira mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus berupaya maksimal dalam melaksanakan tugas membangun infrastruktur hunian di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
Sebagai informasi, Yayasan Pendidikan Universitas Madako Toli-Toli, merupakan satu satunya perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah, yang mendapatkan bantuan satu tower rusun untuk mahasiswa dari Kementerian PUPR.
Pembangunan rusun dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR pada 2022, di di Jalan Madako Nomor 1, Kecamatan Baolan, Kabupaten Toli-Toli.
Rusun mahasiswa tersebut memiliki ketinggian dua lantai dengan unit hunian tipe 24, sebanyak 14 unit, termasuk satu ruang pengelola, dan satu ruang serbaguna dengan daya tampung sebanyak 48 orang.
“Kami harap, pihak Yayasan dan mahasiswa yang menempati rusun untuk bersama sama menjaga dan memelihara bangunan, serta seluruh fasilitas pendukung lainnya, agar dapat dimanfaatkan oleh generasi berikutnya dan bangunannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama,” harapnya. (as09)
Baca Juga: