Ilustrasi proyek perumahan. (FOTO: Rumah.com)
SIARDAILY, Riau – Masyarakat kini semakin berminat untuk membeli dan tinggal di perumahan bersubsidi. Hal tersebut, dipicu oleh pembangunan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) yang dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di daerah.
Bantuan PSU berupa jalan lingkungan yang baik dan berkualitas selain mempermudah akses dan mobilitas masyarakat, juga mampu membuat mereka lebih nyaman tinggal di rumah bersubsidi.
Salah seorang warga Perumahan Bersubsidi Berkah Family Village di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Desrima (34 tahun) menyatakan, sebelum mendapatkan bantuan PSU dari pemerintah, jalan lingkungan di kompleks perumahannya hanya berupa tanah yang licin dan becek saat hujan dan berdebu saat musim panas. Selain itu, jalanan yang berlubang dan hanya di urug batu membuat masyarakat yang melintas harus berhati-hati saat berkendara.
“Kami sangat senang, pemerintah membangun jalan lingkungan di perumahan bersubsidi ini. Sekarang jalanan depan rumah kami bagus dan kuat, karena di cor beton jadi lebih mudah saat keluar masuk komplek perumahan,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Rabu lalu, 11 Oktober 2023.
Baca Juga : Resmi, Harga Jual Rumah Subsidi Tahun 2023-2024
Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PT. Andika Berkah Abadi selaku pengembang Perumahan Berkah Family Village, Irwan Faizal. Menurutnya, setelah mendapatkan bantuan PSU, perumahan bersubsidi yang dibangun di Jalan Teropong, Dusun Empat Kasang Kulim, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau kini lebih baik dan banyak diminati oleh masyarakat.
Saat ini, sebanyak 402 unit rumah bersubsidi di perumahan tersebut yang memiliki tipe 36 dengan luas lahan 9 x 12 meter sudah ludes terjual dan laku keras. Sebagian besar masyarakat, bahkan sudah mengantre untuk membeli rumah bersubsidi di Kabupaten Kampar, karena melihat saat ini jalan lingkungannya sudah bagus karena dapat bantuan PSU.
Lebih lanjut, Irwan juga akan mengajukan permohonan bantuan PSU untuk dua perumahan lainnya yang sedang dikerjakan pihaknya, yakni Perumahan Griya Berkah Pelangi 2 di Desa Kualu dan Perumahan Andika Berkah Residnece 4 di Desa Pandu di wilayah kabupaten yang sama.
“Kami sebagai pengembang perumahan bersubsidi di Kabupaten Kampar, Riau berterima kasih atas bantuan PSU dari Kementerian PUPR. Proses pengajuan bantuan juga mudah dan transparan, serta pengerjaan di lapangan benar-benar bagus. Bahkan, jalan lingkunganya di cor beton setebal 20 cm (sentimeter) dan selalu dimonitoring pegawai dari Kementerian PUPR,” tuturnya.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menyatakan, pemerintah akan terus hadir dan membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar bisa tinggal di rumah yang layak huni. Dia berharap, pembangunan PSU membuat rumah bersubsidi semakin berkualitas dan tidak kalah dengan rumah-rumah komersial lainnya.
“Adanya PSU ini membuat rumah bersubsidi menjadi lebih berkualitas dan menjadi pilihan masyarakat untuk dapat memiliki hunian layak. Kami juga berharap, pengembang perumahan bisa membangun rumah bersubsidi yang baik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera III Direktorat Jenderal Perumahan, Zubaidi didampingi Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Riau, Oktavianus Siahaan menyatakan, sesuai arahan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengembang perumahan untuk mendorong pembangunan PSU.
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Perumahan dan Penyediaan Rumah Khusus, Bantuan Pembangunan PSU adalah bantuan pembangunan berupa penyediaan komponen prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan untuk meningkatkan perumahan yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kami telah melakukan betonisasi jalan lingkungan untuk 120 unit rumah di perumahan bersubsidi Berkah Family Village. PSU dibangun di enam ruas jalan dengan spesifikasi lebar empat meter sepanjang 540 meter. Kami harap kegiatan pembangunan PSU ini dapat membuat masyarakat merasa nyaman tinggal di rumah bersubsidi,” katanya.
Program BSPS Bantu Tinggal di Rumah Layak
Sementara itu, penyaluran Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah, dinilai mampu mendorong semangat kegotongroyongan, serta kebersamaan masyarakat dalam membangun rumah layak huni. Dalam program tersebut, pemerintah menyalurkan dana stimulan, serta meminta masyarakat untuk ikut bersawadaya meningkatkan kualitas rumahnya, sehingga kesejahteraannya lebih meningkat.
Salah seorang warga Kota Pekanbaru, Riau yang menerima bantuan Program BSPS, Lambok Diana Aritonang mengaku dirinya beserta keluarga sebelumnya tidak pernah berfikir dapat membangun rumahnya karena keterbatasan ekonomi. Tetapi, setelah mendapatkan penjelasan dari Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Program BSPS, dia pun memiliki semangat baru untuk dapat membangun rumah yang sebelumnya hanya dibangun dari kayu menjadi lebih kokoh dan sehat untuk ditempati.
“Kami sekeluarga sangat senang bisa mendapatkan bantuan bedah rumah ini. Dulu, rumah kami hanya dari kayu, atapnya sering bocor dan lantainya hanya semen seadanya. Tapi sekarang, semua berubah jadi lebih bagus dan nyaman untuk ditempati dan anak-anak di rumah juga nyaman,” ujarnya saat ditemui di rumahnya.
Lambok bersama suaminya, Adi Andin Sinaga yang sehari-sehari hanya berdagang sayur mayur di pasar menceritakan bahwa info Program BSPS diperolehnya dari RT yang menyatakan kalau pemerintah punya program bedah rumah atau BSPS ini. Akhirnya, dia pun mendaftar dan mendapatkan sosialisasi dari petugas pendamping tentang Program BSPS ini.
Dia yang tinggal di Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru pun kemudian mengeluarkan tabungan yang disimpannya untuk menambah dana bantuan Program BSPS sebesar Rp20 juta yang diterimanya. Dalam proses pembangunan rumah, dia juga mendapat bantuan dana dari sanak keluarganya, serta dukungan dari masyarakat, sekitar sehingga proses pembangunnya dapat berjalan lancar.
“Program BSPS ini benar-benar bermanfaat dan bebas pungutan dari pihak manapun, serta yang pasti gratis untuk masyarakat. Saya ikut berswadaya dengan menggunakan dana tabungan dan ditambah bantuan dari keluarga besar berupa bantuan dana. Jadi, rumahnya sekarang bisa nyaman seperti sekarang. Jadi, nanti kalau ada saudara punya keperluan, gantian kami juga bisa membantu,” ujarnya.
Menurut Tenaga Ahli Pemberdayaan, Zulkani bersamaTenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Program BSPS, Fitri Anisa Lubis menyatakan, salah satu target rumah yang mendapat bantuan Program BSPS adalah rumah yang tidak layak huni serta belum pernah mendapatkan bantuan perumahan dari pemerintah.
Selain itu, mereka juga berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa dalam Program BSPS setidaknya rumah yang dibangun harus memiliki struktur bangunan pondasi yang kokoh dan memenuhi kriteria rumah sehat. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat membentuk kelompok sehingga tumbuh semangat gotong royong dalam membangun rumahnya.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menyatakan, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Perumahan dan Penyediaan Rumah Khusus, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Sejahtera yang selanjutnya disebut BSPS Sejahtera adalah dukungan dana pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah kategori pra sejahtera untuk memenuhi hunian dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat berasaskan kegotong-royongan.
“Program BSPS adalah bantuan dan layanan rumah swadaya bagi masyarakat yang dilaksanakan untuk menggerakkan dan meningkatkan keswadayaan dalam pemenuhan rumah layak huni dan lingkungannya berupa dukungan dana pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk peningkatan kualitas rumah swadaya berasaskan kegotong-royongan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera III Direktorat Jenderal Perumahan, Zubaidi menambahkan, pada tahun ini, Program BSPS di Provinsi Riau setidaknya mentargetkan sebanyak 3.021 unit rumah yang dibedah.
Adapun sebaran lokasinya berada di sejumlah wilayah yakni Kota Pekanbaru (290 unit), Kabupaten Kampar (721 unit), Kabupaten Bengkalis (195 unit), Kabupaten Kepulauan Meranti (122 unit), Kabupaten Rokan Hilir (380 unit), Kabupaten Rokan Hulu (416 unit), Kabupaten Siak (215 unit), Kota Dumai (213 unit), Kabupaten Indragiri Hilir (160 unit), Kabupaten Indragiri Hulu (145 unit), Kabupaten Kuantan Singingi (100 unit), dan Kabupaten Pelalawan (100 unit).
“Kami juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya sektor swasta yang ingin berpartisipasi dalam pelaksanaan Program BSPS ini. Melalui Program BSPS ini, diharapkan jumlah rumah tidak layak huni di Provinsi Riau bisa berkurang,” ujarnya. (asp)
Baca Juga : Pemerintah Didesak Bentuk Lagi Kementerian Perumahan