Perumnas jajaki kerja sam dengan PT Integrasi Transit Jakarta. (FOTO: Perumnas)
SIARDAILY, Jakarta – Perum Perumnas menjalin kerja sama dengan anak usaha PT MRT, yaitu PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) dalam mengembangkan kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) dan sekitarnya.
“Kerja sama yang kami jalin dengan PT ITJ (Integrasi Transit Jakarta) nantinya akan terfokus ke beberapa hal, namun utamanya adalah dalam bentuk aktivasi ruang baik ruang terbuka hijau, area komersial berupa pop up store maupun aktivasi ruang yang kaitannya dengan optimalisasi lahan, aset idle dan inventori Perumnas lainnya yang dapat dikerjasamakan melalui skema kemitraan revenue ataupun profit sharing”, ujar Direktur Pemasaran Perum Perumnas, Imelda Alini Pohan, seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin 18 Desember 2023.
Baca Juga: Perumnas Bidik Rp100 Miliar di Jakarta Fair
Kerja sama dengan PT ITJ merupakan bukti proaktifnya Perumnas dalam memahami tren preferensi masyarakat, khususnya generasi muda dalam bepergian di Ibukota. Lokasi hunian yang strategis dan mudah dijangkau transportasi umum, ditambah fasilitas mumpuni menjadikan hunian berkonsep TOD salah satu tren hunian yang perlu dikembangkan di kota-kota besar.
Imelda menambahkan, sebagai pilot project pada kerja sama ini, Perumnas dan PT ITJ akan fokus dalam mengembangkan ruang terbuka hijau di Apartemen Samesta Mahata Tanjung Barat, dan tidak menutup kemungkinan dilanjutkannya kolaborasi yang sama di hunian Perumnas lainnya.
Melanjutkan tren positif hunian berorientasi transit, Perum Perumnas dan PT ITJ akan berberupaya menggabungkan berbagai macam fungsi dalam satu kawasan. Fungsi yang tidak hanya terfokus pada hunian semata, namun juga akses dan peningkatan sarana kegiatan publik yang jauh lebih aksesibel serta ramah lingkungan.
“Melalui kolaborasi ini, Perumnas akan melanjutkan perannya dalam membangun hunian pada cakupan pasar yang lebih luas. Bersama PT ITJ, kami akan mencoba merealisasikan potensi pengembangan kawasan terorientasi transit di tengah kota Jakarta dengan pembangunan hunian yang dipadupadankan dengan tata ruang dan moda transportasi perkotaan,” tutur Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro.
Seperti diketahui, kebutuhan hunian di kota-kota besar, termasuk Jakarta, menjadi salah satu topik utama dalam permasalahan backlog hunian nasional. Adanya keterbatasan lahan dan kepadatan penduduk menjadi sebagian faktor dari permasalahan tersebut.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kepadatan penduduk di Ibukota adalah yang tertinggi di Indonesia, yaitu mencapai 16.125 jiwa per kilometer.
Melihat persoalan tersebut, Perumnas sebagai BUMN pengembang hunian masyarakat gencar melakukan berbagai inovasi, termasuk salah satunya mengembangkan hunian high rise dengan konsep transit-oriented (TOD) di wilayah Jabodetabek.
“Hunian high rise dapat menjadi solusi pada kebutuhan hunian di kota yang kepadatan penduduknya sangat tinggi. Maka dari itu, hunian berkonsep TOD yang diinsiasi Perumnas sudah sepatutnya menjadi tren pembangunan hunian secara berkelanjutan di kota besar,” tambah Budi.
Budi melanjutkan, Perumnas akan terus aktif melakukan pengembangan hunian di kota besar, termasuk salah satunya menjajaki kerja sama dengan berbagai instansi dan stakeholder terkait. Adanya kolaborasi yang terjalin bertujuan untuk menciptakan solusi terhadap berbagai permasalahan yang terfokus pada kota-kota besar. (asp)
Baca Juga: PUPR – Perumnas Komitmen Tingkatkan Pembangunan PSR