Salah satu jembatan yang dipersiapkan untuk mendukung layanan logistik dan transportasi Nataru 2024. (FOTO: Kementerian PUPR)
SIARDAILY, Jatim – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan penggantian atau duplikasi sembilan jembatan lama yang berada dalam sistem jaringan jalan nasional dan jalur logistik utama di Provinsi Jawa Timur.
Program penggantian jembatan dengan tipe Callender Hamilton (CH) ini, merupakan bagian dari mitigasi risiko jembatan runtuh karena usia tua di atas 40 tahun, salah satunya karena dampak beban berlebih kendaraan (overloading).
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan, pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan memiliki peran penting sebagai tulang punggung atau backbone ekonomi wilayah. Untuk itu, harus dipastikan kondisi jalan dan jembatan yang mantap untuk konektivitas antarwilayah dan memperlancar distribusi logistik di Indonesia.
“Konektivitas antarkawasan perlu terus dijaga, bahkan ditingkatkan. Salah satunya dengan penggantian jembatan yang sudah berumur tua, agar aliran barang, jasa, dan manusia bisa lebih lancar dan efisien. Dengan konektivitas yang baik, diharapkan pertumbuhan ekonomi kawasan juga meningkat,” kata Endra dalam keterangan resminya, Selasa 19 Desember 2023.
Baca Juga: Anggaran Jalan dan Jembatan Baru Terpakai 29 Persen
Penggantian/duplikasi Jembatan CH di Jawa Timur merupakan salah satu proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) antara Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga dengan PT Baja Titian Utama sebagai Badan Usaha Pelaksana dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sebagai penjamin dengan masa pelaksanaan 2021-2023.
Khusus di Provinsi Jawa Timur, dikerjakan penggantian sembilan jembatan dengan total penanganan 2.116 meter dengan biaya Rp582 miliar. Skema KPBU dimaksud berupa ketersediaan layanan/Availability Payment dengan masa konsesi 12 tahun.
Kesembilan jembatan di Jawa Timur yang selesai diperbaharui adalah Jembatan Wirolegi sepanjang 35 meter di Kabupaten Jember yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi. Kemudian, Jembatan Trisula Lama sepanjang 170 meter yang menghubungkan Kota Blitar dan Kabupaten Tulungagung.
Selanjutnya, dua jembatan di Kabupaten Pacitan dengan total penanganan 614 meter, yakni Jembatan Teleng sepanjang 60 meter di Jalan Raya Tompak Rinjing dan Jembatan Kangkung sepanjang 80 meter di di Jalan Raya Pacitan-Trenggalek. Lalu, Jembatan Munjungan sepanjang 55 meter yang berada di Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek.
Empat jembatan lainnya adalah Jembatan Ngujang sepanjang 150 meter di Kabupaten Tulungagung, Jembatan Bandar Ngalim sepanjang 142 meter di Kota Kediri, Jembatan Jetak sepanjang 50 meter di Kabupaten Bojonegoro,dan Jembatan Kalitakir sepanjang 50 meter di Kabupaten Banyuwangi.
Penggantian/duplikasi jembatan CH ini berupa jembatan Steel Box Girder, Steel I Girder beserta bangunan pelengkap (termasuk Structural Health Monitoring System/SHMS), serta operasi dan pemeliharaan selama masa layanan. Jembatan Callender Hamilton di Jawa Timur didesain secara ekonomis, sehingga menghasilkan dimensi dari rangka batangnya relatif kecil bila dibandingkan dengan jembatan rangka baja tipe lainnya.
Endra berharap, dengan selesainya penggantian atau duplikasi Jembatan CH juga dapat meningkatkan layanan transportasi jalan, khususnya dalam mendukung kelancaran dan kenyamanan arus lalu lintas pada saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) di Jawa Timur, termasuk akses menuju tempat-tempat wisata dan liburan keluarga. (asp)
Baca Juga: