Jakarta, SIARD – Pemerintah Republik Indonesia dan Peru sepakat menjalin kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia–Peru (IP CEPA), yang dapat memperluas akses pasar dan aktivitas perdagangan kedua negara.
“Saya menyambut dengan sangat hangat penandatanganan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Peru CEPA, comprehensive economic partnership agreement. Perjanjian ini akan memperluas akses pasar, serta meningkatkan aktivitas perdagangan kedua negara,” ucap Presiden Prabowo Subianto dalam keterangan pers bersama Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin 11 Agustus 2025.
Baca Juga: Indonesia–AS Sepakat Tarif Ekspor Turun Jadi 19 Persen

Pada kesempatan tersebut, Prabowo mengapresiasi keberhasilan penyelesaian perundingan dalam waktu singkat. Menurutnya, hanya dalam kurun waktu 14 bulan, IP CEPA telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua negara.
“Biasanya, perundingan ini memakan waktu bertahun-tahun. Kita, Peru dan Indonesia berhasil dalam 14 bulan kita selesaikan perjanjian ini. Di semua sektor, kita akan kerja sama untuk meningkatkan perdagangan di antara kedua negara kita,” tambahnya.
Senada, Dina Boluarte turut menyambut baik penandatanganan IP-CEPA pada kunjungan ini. Presiden Peru tersebut pun meyakini bahwa persetujuan ini akan membawa manfaat nyata bagi pelaku usaha dan masyarakat kedua negara.
“Ketika berlaku, CEPA akan memperkuat hubungan ekonomi perdagangan, mendorong pertukaran barang, dan menjadi dasar perjanjian masa depan di bidang investasi, jasa, perdagangan elektronik, dan lainnya. CEPA adalah bukti tekad pemerintah kita untuk mendorong perdagangan dan lebih bebas dan memperkuat perekonomian,” kata Dina.
Selain CEPA, kedua negara juga menandatangani deklarasi bersama pada perayaan 50 tahun hubungan diplomatik. Presiden Dina Boluarte mengatakan bahwa dengan deklarasi ini memuat tekad untuk memperdalam hubungan bilateral dan mengeksplorasi kerja sama baru di berbagai bidang.
“Dengan adanya perjanjian seperti itu, memberikan satu gambaran bahwa kita akan melakukan hubungan lebih baik, dan momen terbaik ke depan untuk bisa kedua negara. Dan ini akan memperkuat momentum positif yang tadi saya katakan untuk masa depan,” ujarnya.
Lima Dekade
Sementara itu, Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia yang terjalin selama lima dekade. Menurutnya, Indonesia bukan hanya negara kepulauan terbesar keempat di dunia, tetapi juga salah satu ekonomi berkembang paling dinamis di Asia, serta demokrasi muslim terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia juga menjadi mitra penting Peru di kawasan Asia.
“Perdagangan bilateral kita memiliki dinamika dan potensi yang luas, menjadikan Indonesia mitra dagang terbesar keenam Peru di Asia. Demikian pula, Peru telah menjadi tujuan utama keempat produk-produk Indonesia di kawasan Amerika Latin dan Karibia,” ujarnya.
Dina Boluarte menekankan, lima dekade persahabatan, kerja sama, dan saling pengertian membentuk hubungan yang kokoh dan langgeng. Hal tersebut, didasari kepentingan bersama seperti memajukan demokrasi, membela multilateralisme, menegakkan hukum internasional, memperkuat perdagangan bebas, kerja sama Selatan-Selatan, ketahanan pangan, dan pembangunan berkelanjutan.
“Dalam dialog terbuka dan jujur yang kami lakukan hari ini, Presiden Subianto dan saya menyampaikan kepuasan atas hubungan bilateral kita yang berada pada titik paling dinamis dan aktif selama 50 tahun terakhir. Saya telah menegaskan kembali tekad kami untuk terus mempertahankan dan mendiversifikasi hubungan ini,” tuturnya.
Dina Boluarte juga menyampaikan kabar gembira bagi pelaku perdagangan kedua negara. Langkah ini diharapkan semakin memperkaya ragam produk pertanian yang diperdagangkan, serta membuka peluang baru bagi peningkatan nilai ekspor kedua negara.
Tidak hanya sektor perdagangan, Presiden Peru turut memaparkan peluang investasi di negaranya. “Secara khusus, saya mengundang para pengusaha Indonesia untuk menjadi pengguna dan investor di masa depan di semua pusat logistik, industri, dan teknologi di wilayah pesisir tengah Peru,” ungkapnya. (asp)