SIARDAILY, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuka pameran “The Power of Ka’bah: Islamic Art Virtual Exhibition.” yang digelar secara online oleh Islamic Art Exhibition (IAE) dan Jakarta Islamic Centre (JIC) pada Minggu 17 Oktober 2021.
“Pameran tersebut, diikuti sekitar 176 seniman dari 26 negara. Rencananya, pergelaran berlangsung selama sebulan, 17 Oktober sampai 17 November 2021,” kata Direktur IAE, Arif Syukur, seperti dikutip dari keterangannya, Jakarta, Senin (18/10/2021).
Dari Indonesia, sejumlah seniman turut memamerkan karya mereka, antara lain; AD Pirous, Didin Sirojuddin, Syaiful Adnan, Badrus Zaman, Agus Baqul, Fadjar Sutardi, dan Rispul. Mereka bertemu secara virtual dengan para seniman dari India, Malaysia, Marocco, Austria, Kuwait, Iran, Yaman, Srilangka, Mesir, Uni Emirat Arab, China, Oman, Algeria, UK London, Bahrain, Tunisia, Palestina, Jordan, Arab Saudi, Bangladesh, Jepang, Macedonia, Pakistan, dan Afganistan.
Dalam pembukaan pameran tersebut, disaksikan GubrKYGTQ2Jur Anies Baswedan; Menteri Parawisata, Sandiaga Uno; Ketua DPD, Nyala; DPD Jakarta, Fahira Idris, dan sejumlah pihak terkait lainnya.
Dalam amanatnya, Gubernur Anies mengatakan, teruslah berkreasi di tengah pandemi, semoga Jakarta menjadi Pusat Seni kaligrafi Islam di Indonesia dan dunia. “Terus mewarnai dunia dengan syiar dakwah, melalui seni Islam yang bersifat Universal,” tuturnya.
Terobosan Luar Biasa
Sedangkan Sandiaga Uno dalam sambutannya mengatakan, ini sebuah terobosan yang luar biasa, di tengah lesunya dunia akibat di landa Covid-19, para seniman Islam masih terus menuangkan ide kreatifnya dalam sebuah karya.
“Harapan kita semua, pameran yang digelar ini membangkitkan nilai-nilai spiritual di tengah masyarakat, karena karya yang ditampilkan adalah ayat-ayat yang datang dari pencipta semesta yakni Allah SWT., itu semua mengagungkan (awesome) apalagi dikemas oleh para seniman yang memiliki bakat, talenta dan ide kreatif yang terus tumbuh, maka sempurnalah sebuah karya,” tuturnya.
Hal ini, lanjut Sandi, panggilan akrab Menteri Pariwisata, merupakan bagian dari implementasi strategi Kemenparekraf, yakni adabtasi dan inovasi melalu pemanfaatan teknologi yang ada, serta melakukan kolaborasi antara stakeholder yang terlibat dalam pameran ini.