Polisi sedang mengatur lalu lintas akibat pemberlakuan ganjil genap. (FOTO: Istimewa)
SIARDAILY, Jakarta – Pemerintah akan memberlakukan ganjil genap di empat ruas tol pada liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Ganjil genap diberlakukan untuk mengurangi mobilitas darat pada libur Nataru.
Kebijakan yang akan berlaku mulai 20 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022, ini dilakukan untuk mengurangi lonjakan mobilitas dalam masa libur akhir tahun tersebut.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, empat ruas tol dengan kebijakan ganjil genap adalah Tangerang-Merak, Bogor-Ciawi-Cigombong, Cikampek-Palimanan-Kanci, dan Cikampek-Padalarang. Kemudian di jalan non-tol, ganjil genap akan diterapkan di wilayah aglomerasi, ibu kota provinsi, hingga tempat-tempat pusat keramaian.
“Biasanya, kalau diterapkan ganjil-genap, pergerakan bisa turun sampai 30persen,” kata Budi, dikutip dari Antara, saat rapat dengan Komisi V Dewan Perwakilan Rakat (DPR) di Jakarta, Rabu 1 Desember 2021.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, DKI Jakarta Terapkan PPKM Level 2 Selama Dua Pekan
Untuk pengaturan kendaraan di jalan tol, lanjut Budi, selain skema ganjil-genap, Kemenhub juga akan memberlakukan buka tutup rest area, oneway, contra flow, serta melaksanakan random sampling di rest area atau tempat-tempat yang telah ditetapkan sebelumnya.
Selain itu, pemerintah juga memberlakukan pembatasan operasi sebesar 50 persen pada angkutan umum darat. Adapun kapasitas maksimal yang diizinkan hanya 70 persen dari tempat duduk yang tersedia.
Begitu pula angkutan penyeberangan bisa beroperasi, namun dengan kapasitas maksimal 70%. Sedangkan operator transportasi juga wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi. “Kami akan adakan tes acak ketaatan dokumen perlaku perjalanan dan melakukan tes antigen,” ujar Budi.
Budi menyebut bahwa saat ini, telah terjadi tren kenaikan angka positif virus Corona di Eropa dan Amerika Serikat, serta munculnya varian baru virus Corona, yakni Omicron, yang telah menyebar sejumlah negara.
Pembatasan juga merujuk pada survei minat masyarakat untuk melakukan perjalanan seperti yang dilakukan Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu. Pada Oktober 2021, survei Litbang Kementerian Perhubungan menunjukkan potensi pergerakan masyarakat secara nasional mencapai 12,8 persen.
Artinya, masih ada 19,9 juta orang yang berminat melaksanakan mudik pada akhir tahun. Dari total tersebut, 13,5 persen atau 4,45 juta orang berasal dari wilayah Jabodetabek. Kemudian, survei tahap dua menunjukkan jika ada larangan mudik, masih ada tujuh persen penduduk atau 10 juta orang yang berminat melakukan pergerakan.
Sedangkan Polda Metro Jaya, berencana mencegah kerumunan dan masyarakat berkeliaran saat malam Natal dan malam akhir tahun. Salah satu caranya adalah memberlakukan malam bebas kerumunan alias Crowd Free Night (CFN) pada malam Natal dan Tahun Baru.
Cara tersebut, akan dijalankan di wilayah-wilayah yang rawan kerumunan. Beberapa wilayah yang akan menjadi fokus CFN antara lain Sudirman, Thamrin, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Kemang, Kemayoran, Barito, Kota Tua, hingga Banjir Kanal Timur.
“Kami akan buat Jakarta sepi, saat malam tahun baru,” kata kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Sambodo Purnomo Yogo, di Jakarta, Selasa 30 November 2021. (as9)
Baca juga: Berlaku Senin, Ini 13 Titik Kawasan Ganjil Genap di Jakarta