SIARDAILY, Arab Saudi – Ketakutan akan dampak varian Covid-19, virus Omicron semakin tinggi, setelah Pemerintah Arab Saudi melaporkan kasus pertama varian baru tersebut.
Arab Saudi mengonfirmasi kasus pertama varian Omicron, yang berasal dari negara Afrika Utara, seperti dikutip dari kantor berita negara Saudi Press Agency (SPA), Sabtu 4 Desember 2021.
SPA, yang mengutip pernyataan dari Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, mengatakan pihak berwenang telah mengisolasi orang tersebut dan orang-orang yang melakukan kontak dengan mereka, dikutip dari Reuters.
Ini adalah kasus varian Omicron pertama yang dilaporkan di Timur Tengah dan Afrika Utara. Kementerian Kesehatan menyatakan, orang itu adalah warga negara Saudi yang telah melakukan perjalanan dari negara Afrika Utara, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca juga: Imbas Covid-19, 2022 Jadi Tahun Tersibuk Olahraga Asia dan Indonesia
Saat ini, Pemerintah Arab Saudi telah membuka pintu umrah untuk jemaah dari Tanah Air, pascadiizinkannya penerbangan langsung Indonesia ke Arab Saudi.
Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi) menuturkan, calon jemaah dari Indonesia tetap bisa menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Sejauh ini, pihak Arab Saudi belum mengeluarkan ketentuan lockdown untuk warga negara asing (WNA).
Arab Saudi, tambahnya, hanya menutup pintu untuk WNA yang memiliki riwayat penyebaran varian Omicron, seperti Afrika Selatan.
“Tak ada hambatan melaksanakan ibadah umrah bagi mereka yang sudah vaksin dua kali, hanya itu ketentuannya,” ungkap Syam Resfiadi.
Kebijakan yang digunakan pihak Saudi, juga tetap sama. Bagi para jemaah yang akan melaksanakan ibadah umrah, harus sudah divaksin dua dosis. Namun, bagi yang menerima dosis vaksin Sinovac dan Sinopharm, diwajibkan untuk karantina selama tiga hari di Saudi. Sedangkan untuk jenis vaksin yang direkomendasi, tidak perlu melalui tahap karantina.
Meski begitu, Indonesia dan Arab Saudi masih menunggu kesiapan integrasi aplikasi PeduliLindungi dengan Tawakalna dan masih menunggu kesiapan untuk pembukaan pendaftaran visa.
“Sampai saat ini, belum bisa dan sedang tahap uji coba. Kita menunjukkan bahwa kita mampu dan tidak mengirim orang sakit dan bisa beribadah di sana, makanya travel-travel dulu berangkat ke Saudi,” terang Syam.
Hal senada juga diunkap Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali, yang menegaskan, kemunculan varian baru virus Covid-19, Omicron, tidak memengaruhi kebijakan umrah.
“Terkait kemunculan varian baru di Saudi, sampai saat ini belum memengaruhi terhadap kebijakan umrah,” kata Endang, dalam pesan tertulisnya.
Berdasarkan informasi, ia mengatakan, sudah ada satu kasus warga Arab Saudi yang terinfeksi virus Omicron seusai pulang dari Afrika Utara. “Info kemarin, sudah terdeteksi satu kasus dari warga yang datang dari Afrika Utara,” ujarnya.
Arab Saudi. hingga kini masih melakukan suspend perjalanan kepada tujuh negara, yaitu Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Lesotho dan Eswatini. “Masih tetap yang dilakukan suspend, terhadap tujuh negara Afrika selatan,” tutur Endang.
Pemerintah Arab Saudi, memutuskan untuk kembali menangguhkan penerbangan intenasional dari sejumlah negara. Keputusan ini diambil, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Negara yang ditangguhkan, yakni Malawi, Zambia, Madagaskar, Angola, Seychelles, Mauritius, dan Komoro.
Selain itu, pihak Arab Saudi juga mulai menangguhkan pintu masuk untuk orang non Arab Saudi, yang datang atau pernah transit dari negara yang telah disebutkan di atas.
Kementerian juga memberikan peringatan kepada warga dan penduduknya untuk menghindari berpergian ke negara yang telah disebutkan.
Penangguhan akan ditiadakan, jika orang yang akan masuk ke Saudi menghabiskan waktu tidak kurang dari 14 hari di negara lain yang punya prosedur kesehatan sesuai dengan aturan Arab Saudi.
Arab Saudi akan memperbolehkan masuk orang yang telah dikarantina selama lima hari terlepas mereka sudah mendapatkan vaksin atau tidak. (as9)
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, DKI Terapkan PPKM Level 2 Selama Dua Pekan