SIARDAILY, Jakarta – PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NIG) berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO.
Perseroan akan melepas sebanyak 1.285.000.000 saham, atau setara dengan sekitar 29,99 persen saham NIG.
Komisaris Utama PT Nanotech Indonesia Global, Nurul Taufiqu Rochman, seperti dikutip dari keterangannya, Minggu 27 Februari 2022, mengatakan perseroan optimistis kinerja perseroan bakal melejit, setelah melantai di BEI.
“Kami optimis, setelah tercatat di BEI, kinerja perseroan akan bertumbuh signifikan. Selain, tentu saja meningkatkan GCG (good corporate governance) perseroan,” ujarnya.
Baca juga: Indosat-Hutchison 3 Resmi Merger
Mengutip prospektus perseroan, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/Capex).
Selain itu, akan digunakan untuk modal kerja (operational expenditure/Opex) dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku.
Capex itu di antaranya, untuk pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi berbasis rekayasa material (teknologi rekayasa) perseroan dalam rangka menunjang strategic business unit (SBU) properti dan konstruksi. “Peluang bisnis properti dengan konsep teknologi nano amat potensial,” kata Nurul.
Dia menambahkan, hunian yang dibangun mengusung konsep smart home, smart material, serta ramah teknologi. “Misal, menggunakan cat anti nyamuk, serta diintegrasikan dengan teknologi digital,” paparnya.
Direktur Utama PT Nanotech Indonesia Global, Suryandaru menambahkan, potensi bisnis yang digeluti perseroan amat potensial, termasuk di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
“Karena itu, kami optimis pendapatan dan laba akan meningkat signifikan. Bahkan, ekuitas kami bisa naik empat kali lipat,” kata dia.
Nanotech Indonesia Global berdiri sejak tahun 2019, dan bergerak di bidang jasa layanan teknologi riset dan pengembangan, rekayasa material dan nanoteknologi. Bisnis perseroan terus bertumbuh dan saat ini memiliki lima Strategic Business Unit (SBU) yang fokus untuk mencari solusi untuk pelanggan perseroan sesuai dengan kebutuhan pelanggan di bidangnya masing-masing.
Selain itu, NIG memiliki satu anak usaha, PT Nano Herbaltama Internasional (NHI) yang berdiri sejak tahun 2019. NHI memiliki sebuah pabrik yang mempunyai fasilitas Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat ini, klien NIG cukup beragam mulai dari Sucofindo, Kementerian Perindustrian, Lipi, Sinarmas Agribusiness and Food, Peruri, hingga PT Semen Indonesia. Lalu, PT Timah, Pindad, Indofarma, hingga Charoen Pokphand Indonesia. (as9)