SIARDAILY, Yogya – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan Jembatan Sanggrahan Cs di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pembangunan Jembatan Sanggrahan Cs terdiri dari Jembatan Sanggrahan yang berlokasi di Desa Sanggrahan Maguwoharjo dan Jembatan Gantung Kalijogo di Dusun Karangwetan, Desa Tegaltirto.
Baca juga: Infrastruktur Jalan dan Jembatan di Sumbar Siap Hadapi Arus Mudik 2022
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, seperti dikutip dari keterangannya, Rabu 11 Mei 2022, mengatakan konektivitas antarkawasan perlu terus ditingkatkan agar aliran barang, jasa, dan manusia bisa lebih lancar dan efisien. Dengan konektivitas yang baik, diharapkan pertumbuhan ekonomi kawasan meningkat.
“Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan meningkatkan konektivitas antar-kawasan, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Menteri Basuki.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY, Wida Nurfaida menambahkan, pembangunan Jembatan Sanggrahan dilakukan untuk membuka akses dari Jalan Lingkar (Ring Road) Utara sebelah timur menuju ke Jalan Selokan Mataram.
“Dengan dibangunnya Jembatan Sanggrahan ini, diharapkan sebagai alternatif untuk membagi beban lalu lintas di Ring Road Utara dan menuju kota Yogyakarta,” kata Wida.
Total panjang jembatan baru tersebut sekitar 30,6 meter, dengan lebar jembatan total sembilan meter. Jenis jembatan yang dibangun merupakan jembatan struktur girder. Jalan yang dilebarkan sekitar 100 meter dari pinggir jalan Ring Road. Pengerjaan jembatan selesai April 2022, dengan lama waktu konstruksi hanya enam bulan dari 19 Oktober 2021.
Selain Jembatan Sanggrahan, dalam paket kontraktual yang sama, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Kalijogo yang menghubungkan Kalitirto dengan Tegaltirto di Berbah. Total panjang jembatan ini sekitar 60 meter yang melintasi Sungai Opak. Jembatan gantung ini pada awal 2019 lalu, rusak akibat banjir yang melanda kawasan tersebut.
Wida menuturkan, Jembatan Gantung Kalijogo sebelumnya pernah dibangun melalui dana CSR PT Telkom, yang bekerjasama dengan Kodam IV Diponegoro dan diresmikan pada awal Januari 2019. Namun, jembatan tersebut runtuh pada tgl 30 Januari 2019, akibat banjir pada sungai yang membawa hanyutan.
“Jembatan ini akhirnya dibangun kembali dan selesai pada tahun 2022 melalui APBN Kementerian PUPR. Jembatan ini berperan penting dalam menyatukan Dusun Karang Wetan sisi Utara dengan sisi Selatan, sehingga dusun yg dulunya terpisah oleh Sungai Opak, sekarang sudah memiliki akses yang lebih baik,” ujar Wida.
Selain memperpendek jarak dan waktu tempuh, keberadaan jembatan gantung ini disambut gembira, karena membuka potensi lain untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar.
Sementara itu, pembangunan kedua jembatan tersebut dilaksanakan oleh kontraktor CV Bejo Lumintu dan konsultan pengawas PT Garis Putih Sejajar dengan nilai kontrak senilai Rp9,2 miliar. (as9)
Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Pendukung KTT G20 Bali Dipercepat