Jalan dan jembatan di Sulawesi Tengah direkonstruksi Pascabencana tahun 2018. (FOTO: Kementerian PUPR)
SIARDAILY, Palu – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga merehabilitasi dan merekonstruksi sejumlah ruas jalan dan jembatan di Sulawesi Tengah, yang terdampak bencana gempa dan tsunami pada tahun 2018 lalu.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, penanganan pascabencana Sulteng meliputi tahap tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi. “Pendekatannya adalah build back better, tidak sekedar membangun dengan kerentanan yang sama,” ujarnya, seperti dikutip dari keterangannya, Minggu 16 April 2023.
Baca Juga: Huntap di Sulawesi Tengah Ditarget Selesai Desember 2023
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, Arief Syarif Hidayat mengatakan, terdapat 12 ruas jalan dan jembatan yang tengah direhabilitasi dan direkonstruksi di Sulteng. “Pekerjaannya dilaksanakan secara kerja sama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) melalui skema IRSIL (Infrastructure Reconstruction Sector Loan),” ujarnya.
Dua belas paket pekerjaan jalan dan jembatan tersebut, yaitu:
1. Penggantian Jembatan Palu 4 (250 meter).
2. Penggantian dan rehabilitasi Jembatan Provinsi Sulawesi Tengah (52,9 m).
3. Pembangunan Jembatan Huntap Tondo-Talise, rekonstruksi Jalan Kalawara-Kulawi dan Sirenja (18,5 km).
4. Rehabilitasi Jalan Dalam Kota Palu dan rekonstruksi tanggul Jalan Rajamoili-Cut Mutia (14,09 km)
5. Rekonstruksi dan penanganan tanggul Jalan Cumi-cumi (2,4 km).
6. Pembangunan Jalan Akses Danau Lindu (17,8 km).
7. Rekonstruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 1 (28,39 km).
8. Rekonstruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 2 (13,21 km).
9. Penanganan lereng ruas Tambu-Tompe-Pantoloan (1,6 km).
10. Rehabilitasi Jembatan Sulawesi Tengah 2 Cs (255 m).
11. Pembangunan Jembatan Huntap Tondo-Talise (sudah selesai 100 persen).
12. Rehabilitasi Jembatan Sulawesi Tengah 2 Cs. (sudah selesai 100 persen).
Arief menjelaskan, rekonstruksi tanggul Jalan Rajamoili-Cut Mutia dan Jalan Cumi-cumi, merupakan penanganan yang bertujuan untuk membentengi Kota Palu dari gelombang tsunami. “Jadi, di antara Jembatan Palu 4, di sisi kirinya ada Jalan Cumi-cumi dan sebelah kanannya Jalan Cut Mutia. Dua jalan ini didesain dengan tinggi sekitar enam meter untuk mengamankan Kota Palu,” tuturnya.
Untuk peningkatan konektivitas, rekonstruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 1 dan Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 2 didesain sedemikian rupa, agar bisa menghubungkan Kota Palu dan Kota Sigli. “Sedangkan pada ruas Tambu-Tompe-Pantoloan, kita fokus pada penanganan lerengnya, karena ruas ini selalu longsor setiap turun hujan, sehingga menghambat aksesibilitas Kota Palu dan Kabupaten Tolitoli,” jelas Arief.
Senior Representative JICA Indonesia Office, Okamura Kenji mengapresiasi progres rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur di Sulawesi Tengah oleh Kementerian PUPR, yang dinilainya berjalan dengan baik. Ia mengingatkan, agar para pengawas dan pekerja konstruksi selalu mengedepankan faktor keamanan dalam bekerja.
“Saya harap, semua pekerjaan bisa terselesaikan sesuai target yang telah ditentukan tanpa terjadi kecelakaan kerja yang bisa melukai pekerja konstruksi ataupun masyarakat,” katanya. (as09)
Baca Juga: