SIARDAILY, Jakarta – Pemerintah menyatakan anggur impor shine muscat yang beredar di Indonesia aman dikonsumsi. Pernyataan tersebut, ditujukan untuk menanggapi temuan residu pestisida berlebih pada anggur shine muscat yang beredar di Thailand.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai pihak yang memiliki tugas untuk melakukan pengawasan terhadap pangan segar.
BPOM juga bekerja sama dengan Badan Karantina Indonesia (Barantin), untuk melakukan serangkaian tindak lanjut, meliputi penelusuran kebenaran pemberitaan yang beredar, pengambilan sampel, dan pengujian laboratorium.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan. hasil uji cepat residu pestisida terhadap 350 sampel anggur shine muscat dari beberapa wilayah entry point (titik masuk) buah anggur shine muscat. Entry point yang disampling, yaitu wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Surabaya, Bandar Lampung, Makassar, Pontianak, dan Medan.
“Diketahui bahwa 90 persen sampel negatif dan 10 persen sampel terdeteksi positif (residu pestisida), tetapi dengan kadar residu yang rendah di bawah ambang batas maksimum residu,” ungkap Arief pada Konferensi Pers Keamanan Pangan Anggur Shine Muscat di Kantor Bapanas, Senin 4 November 2024.
Baca Juga: 352 UMKM Binaan BUMN Telkom Tingkatkan Daya Saing
Arief menambahkan, dari hasil uji residu ini, sampel anggur shine muscat dinyatakan tidak mengandung senyawa berbahaya sebagaimana dugaan yang disebut dalam pemberitaan di Thailand, yaitu senyawa chlorpyrifos dan endrin aldehyde.
“Kami juga sudah melakukan uji lab terhadap 240 senyawa residu pestisida pada sampel anggur shine muscat. Hasilnya, terdeteksi 219 senyawa negatif dan 21 senyawa mengandung residu pestisida, namun masih jauh di bawah ambang batas maksimum residu,” ujar Arief.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar juga menegaskan, anggur shine muscat aman untuk dikonsumsi. BPOM telah melakukan pengujian sampel dari wilayah Jabodetabek. Pengujian sampel dari daerah Bandung, Pontianak, dan Bandar Lampung telah selesai dilaksanakan di laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN). “Semua pengujian dengan parameter uji residu pestisida chlorpyrifos, memperlihatkan hasil tidak terdeteksi chlorpyrifos,” kata dia dalam keterangannya.
Taruna mengimbau, agar masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dalam membeli dan mengonsumsi makanan. “Masyarakat diimbau untuk menjadi konsumen yang cerdas dan berdaya dengan mengenali dan memilih pangan yang aman dan bermutu, memerhatikan, dan menerapkan cara penyimpanan pangan. Lalu, untuk buah-buahan yang dapat dikonsumsi langsung tanpa dikupas, disarankan untuk mencuci terlebih dahulu dengan air bersih (sebelum dikonsumsi),” ujarnya.
Kepala BPOM juga mengingatkan pelaku usaha, termasuk importir, distributor, dan pengecer, untuk selalu mematuhi peraturan dan standar keamanan pangan yang telah ditetapkan. Selain itu, juga menjaga dan memastikan agar pangan yang diedarkan aman untuk dikonsumsi masyarakat. “Pelaku usaha yang tidak mematuhi peraturan dan standar, akan kami tindak tegas sesuai peraturan yang berlaku,” tambah Taruna.
Sebagai langkah selanjutnya, BPOM bersama Bapanas dan Barantin akan terus melakukan pengawasan secara ketat terhadap anggur shine muscat yang masuk ke pasar Indonesia untuk memastikan kualitas dan keamanannya tetap terjaga.
Masyarakat pun diimbau untuk tidak khawatir, karena seluruh prosedur pengawasan dan pemeriksaan telah dilakukan dengan cermat dan teliti. Pemerintah berkomitmen untuk melindungi kesehatan konsumen dan memastikan bahwa produk pangan yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi. (asp)
Baca Juga: