Jakarta, SIARD – Pemerintah berencana membangun Sekolah Rakyat (SR), sebagai bentuk implementasi komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memutus mata rantai kemiskinan di Indonesia, melalui sektor pendidikan.
“Total anggaran yang disiapkan untuk pembangunan fisik Tahap 1 dan Tahap 2 di tahun 2025, sekitar Rp10,07 triliun,” kata Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, didampingi Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, saat menggelar konferensi pers di Auditorium Kementerian PU, Jakarta, Senin 26 Mei 2025.
Baca Juga: Presiden Prabowo dan Bill Gates Kolaborasi Kembangkan Danantara Trust Fund
Menurut Dody, Presiden Prabowo menargetkan pembangunan 100 hingga 200 Sekolah Rakyat setiap tahunnya, dengan harapan seluruh Kabupaten/ Kota memiliki minimal satu SR.
Pembangunan SR dibagi dalam beberapa tahap. Untuk Tahap 1A, tersebar di 65 lokasi di 24 provinsi di seluruh Indonesia, dengan target selesai pada Juli 2025. Sedangkan Tahap 1B, mencakup sekitar 37 lokasi, dengan target selesai paling lambat pada Agustus 2025.
“Pada tahap awal ini sifatnya sementara, dan masing-masing sekolah hanya menampung sekitar 50 siswa sesuai kebutuhan. Sementara itu, Tahap 2 SR ditargetkan selesai pada 2026. dan memiliki kapasitas hingga 1.000 siswa dari tingkat SD, SMP, hingga SMA,” tambahnya.
Dody juga mengatakan, untuk pembangunan SR Tahap 2, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah, seperti misalnya lahan minimal 5-6 hektare, kemiringan tidak lebih dari 10 persen, tidak merupakan lahan sawah aktif dan lain-lain.
“Kementerian PU akan melakukan dukungan pembangunan fisiknya, begitu pula dengan Kemendikdasmen yang akan mendukung dari sisi pelajar dan pengajar, kemudian BGN (Badan Gizi Nasional) juga akan mensupport dapur untuk MBG (Makan Bergizi Gratis). Kami semua bekerja sama sesuai dengan tupoksi masing-masing untuk mendukung kesuksesan program SR dengan Kementerian Sosial sebagai pengampunya,” kata Dody.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana Strategis, Maulidya Indah Junica menyebutkan, progres fisik pembangunan SR Tahap 1 telah berjalan selama 16 hari kerja. “Saat ini, capaian realisasinya sebesar 4,5 persen, dan mengalami deviasi positif sebesar 1,3 persen. Kami terus menjaga agar progres ini tetap on track, sehingga dapat selesai sesuai dengan target,” kata Maulidya.
Dalam mendukung program MBG, Dody mengatakan, Kementerian PU bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya melalui program tanggung jawan sosial (CSR) untuk membangun tiga dapur prototipe MBG di Jambi, Kebumen, dan Banjar. Tiga BUMN Karya yang menyatakan komitmennya adalah Adhi Karya, Hutama Karya, dan PP (Pembangunan Perumahan).
“Dapur prototipe ini akan dilengkapi fasilitas sanitasi dan penyediaan air baku, serta ditargetkan beroperasi paling lambat Agustus 2025. Dapur prototipe yang dibangun ini, nantinya akan menjadi acuan BGN untuk pengembangan dapur MBG di seluruh Indonesia,” ujar Dody.
Menutup konferensi pers, Dody kembali menekankan bahwa fokus utama Kementerian PU tetap berada pada upaya peningkatan sistem irigasi sebagai tulang punggung pencapaian swasembada pangan nasional.
“Kementerian PU berkomitmen untuk terus mendukung kesuksesan program prioritas nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo. Dari seluruh program strategis yang kami jalankan, dukungan terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan tetap menjadi prioritas utama,” tegasnya. (asp)
Baca Juga: Prabowo Siapkan Kebijakan Strategis Dorong Ekonomi Nasional