SIARDAILY, NTB – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, terus membangun bendungan di berbagai wilayah. Salah satunya, Bendungan Beringin Sila di Desa Tengah, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal tersebut, dilakukan dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan nasional
“Kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air. Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, seperti dikutip dari keterangan, Senin 11 Juli 2022.
Baca Juga: Bendungan Way Apu Maluku Bangkitkan Listrik 8.750 Rumah
Bendungan Beringin Sila merupakan salah satu dari enam bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun di NTB. Di samping Bendungan Beringin Sila, lima bendungan lainnya, yakni Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Meninting, Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Tiu Suntuk.
Pembangunan Bendungan Beringin Sila bertujuan untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan irigasi dan air baku, khususnya di wilayah Kecamatan Utan dan Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa.
Menurut Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Mataram, Hendra Ahyadi, pembangunan Bendungan Beringin Sila dilakukan sejak Januari 2019, dengan biaya sebesar Rp1.721 miliar. “Saat ini, progres fisik pembangunannya mencapai 82,20 persen dan ditargetkan rampung pada Desember 2022,” tambahnya.
Pembangunan dilakukan dalam dua paket dimana Paket I dilaksanakan oleh PT Abipraya – Mina (KSO), sedangkan Paket II oleh PT Nindya – Lestari (KSO) dan supervisi dilaksanakan oleh PT Indra Karya – Bina – Tuah (KSO).
Konstruksi Bendungan Beringin Sila didesain dengan tinggi 70,5 meter, panjang 787,58 m, dan lebar puncak 12 m. Dengan total kapasitas tampungan 27,46 juta meter kubik (m3) dan luas genangan 126 hektare. Bendungan ini, nantinya akan mampu mengairi lahan seluas 3.500 Ha dan menghasilkan air baku sebesar 76 liter/detik untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa.
Selain itu, kehadiran bendungan ini juga memberikan manfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW, reduksi banjir sebesar 90,37 m3/detik, serta potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi. (as9)
Baca Juga: Capai Progres 83%, Bendungan Multifungsi Cipanas Rampung Tahun Ini