Harga Emas Masih Mengacu Konflik Ukraina-Rusia

SIARDAILY, Jakarta – Konflik Ukraina-Rusia belum mereda dan terus mengguncang pasar. Harga emas, termasuk salah satu yang masih mengacu perang di Eropa Timur tersebut.

Harga emas global mencapai US$2.000 per ons, dan harga minyak terdongkrak ke level tertinggi sejak 2008.

Baca juga: Harga Emas Menguat di Atas US$1.800 per Ons

Perang antara Ukraina dan Rusia, seperti dikutip Siardaily dari laman Kitco, Senin 7 Maret 2022, terus mendorong permintaan pelaku pasar akan investasi aman ke emas. Sebab, harganya naik ke level tertinggi sejak Agustus 2020.

Emas di bursa berjangka terakhir April lalu, diperdagangkan pada level US$2.001,80 per ons, naik 1,79 persen hari ini.

Harga minyak juga meroket lebih tinggi, saat pasar saham Asia mulai ditransaksikan. Minyak mentah terakhir, diperdagangkan pada level US$122,79 per barel, naik tujuh persen.

Menurut laporan sejumlah media, pemerintahan Biden (Amerika Serikat) sedang dalam pembicaraan dengan para pemimpin Eropa, untuk mempertimbangkan pemotongan ekspor minyak mentah Rusia.

Sementara itu, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk hari ini juga menguat.

Harga emas dibanderol Rp1.013.000 per gram, naik Rp8.000 per gram jika dibandingkan dengan perdagangan akhir pekan lalu.

Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam R920 ribu per gram. Harga naik Rp8.000 per gram, dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Sedangkan harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dibanderol Rp4,84 juta, 10 gram Rp9,62 juta, 25 gram Rp23,93 juta, dan 50 gram Rp47,79 juta.

Kemudian, emas 100 gram dijual Rp95,51 juta, 250 gram Rp238,51 juta, dan emas 500 gram Rp476,82 juta.

Untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual PT Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram Rp556,5 ribu dan 1.000 gram seharga Rp953,6 juta. (as9)

Baca juga: Inflasi Indeks Harga Konsumen Januari Turun Tipis

Share via
Copy link