SIARDAILY, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan apresiasi terhadap pelaku industri otomotif Tanah Air, seiring pertumbuhan dan ekspansi industri otomotif melalui berbagai upaya untuk mewujudkan visi menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi regional untuk semua jenis kendaraan.
Bersama para pelaku industri, dalam setahun terakhir Kemenperin berupaya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan perluasan pasar ekspor kendaraan dengan menggunakan berbagai perjanjian perdagangan yang ada.
“Atas nama Pemerintah Republik Indonesia, kami mengucapkan selamat dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas capaian dan kontribusi para produsen kendaraan, komponen, suku cadang yang mendukung perkembangan industri otomotif Tanah Air, serta pertumbuhan perekonomian nasional dengan membawa masuk devisa dari ekspor ke lebih dari 80 negara. Mereka adalah ‘pahlawan devisa’ kita,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam kesempatan GIIAS Power Dinner di Jakarta, seperti dikutip dari keterangannya, Jumat 12 Agustus 2022.
Baca Juga : Meski Pandemi, Kinerja Industri Otomotif Tetap Moncer
Dalam setahun terakhir, berbagai capaian ditunjukkan industri otomotif. Di antaranya, pertumbuhan yang luar biasa hingga 7,35 persen pada kuartal kedua tahun 2022, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan industri yang mencapai 4,33 persen. Saat ini, terdapat 21 industri perakitan kendaraan roda empat atau lebih, dengan total investasi Rp140 triliun.
Dari investasi tersebut, 83,3 persen berasal dari Jepang, 7,5 persen dari Korea Selatan, dan 8,1 persen dari Republik Rakyat Tiongkok. “Sedangkan sisanya berasal dari Uni Eropa dan penanaman modal dalam negeri,” ujar Menperin.
Dari sisi komersial, ekspor otomotif Indonesia mencapai lebih dari 80 negara. Termasuk, baru-baru ini, membuka pasar ke Australia, yang terkenal memiliki spesifikasi yang ketat.
Menperin juga mengapresiasi peningkatan jumlah model kendaraan yang diproduksi di dalam negeri. Ia berharap, dengan meningkatnya pilihan model kendaraan akan menambah tawaran model untuk pasar ekspor.
Namun, di samping pencapaian selama setahun terakhir, masih banyak tantangan yang dihadapi industri otomotif. Beberapa tantangan di antaranya kekurangan bahan baku, masalah semi-konduktor, logistik dan transportasi, juga biaya energi yang tinggi. Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan perlu untuk mengembangkan sayap untuk menjangkau pasar-pasar baru, menguatkan inovasi, serta meningkatkan anggaran research & development (R&D).
Menurut Menperin, hal ini akan menjadi basis bagi Kemenperin dalam memperjuangkan insentif untuk industri otomotif. “Inovasi serta ketersediaan bahan baku merupakan kunci bagi masa depan industri otomotif,” tegas Agus.
Kemenperin dan para stakeholder juga berupaya memastikan proses produksi industri otomotif dapat berjalan dengan baik, termasuk dalam hal ketersediaan bahan baku. “Kami juga meminta komitmen para pelaku industri otomotif untuk meningkatkan kandungan produk lokal, baik suku cadang maupun komponen, dalam proses manufaktur,” jelas Menperin.
Ia juga menekankan, perlunya integrasi industri kecil dan menengah (IKM) dalam pasokan dan produksi bagi industri yang lebih besar. Kemenperin berkomitmen untuk terus pertumbuhan dan pengintegrasian IKM ke dalam produksi global dan rantai pasokan industri otomotif. “Ini adalah bentuk kemitraan yang terbaik. Kolaborasi antara yang besar dan yang kecil menghasilkan sesuatu yang hebat,” kata Menperin.
Sambut GIIAS 2022
Dalam kesempatan menjelang pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Tahun 2022 yang digelar pada 11-21 Agustus 2022 tersebut, Menperin menyampaikan terlihat kemajuan dalam upaya ‘green mobility’ menuju keberlanjutan dan pengendalian jejak karbon.
“Kita telah melihat evolusi kendaraan, dari jenis ICE (Internal Combustion Engine), menjadi kendaraan hybrid, serta EV (electric vehicle) penuh. Industri otomotif juga telah menggunakan komponen yang sangat biodegradable, serta menggunakan sumber energi baterai, hidrogen, maupun teknologi lain sebagai sumber energi,” kata Agus.
Sebagai salah satu kegiatan terpenting bagi industri otomotif di Tanah Air, GIIAS 2022 yang merupakan pelaksanaan ke-29 dari pameran tersebut akan menghadirkan inovasi teknologi terkini dan produk-produk terkini di industri otomotif nasional, serta menjadi galeri produk otomotif Indonesia yang berkualitas tinggi.
“Saya berpesan kepada para produsen kendaraan yang mengikuti GIIAS 2022, agar menindaklanjuti keikutsertaan dalam pameran ini dengan memperluas pasarnya, terutama secara global,” ungkap Menperin. (as9)
Baca Juga : Kemenperin Gencarkan Digitalisasi Pemasaran Produk IKM