Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN pada Maret 2023. (FOTO: BTN)
SIARDAILY, Jakarta – Bank yang berkontribusi terhadap pembiayaan rumah rakyat, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, membukukan laba bersih sebesar Rp800,9 miliar selama kuartal I-2023.
Kinerja positif bank berkode saham BBTN mencetak laba bersih Rp801 miliar tersebut, ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan.
“Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada beberapa sektor industri di Indonesia, pada kuartal I-2023, BTN membukukan kinerja positif. Kami optimis hingga akhir tahun 2023, perseroan mampu meningkatkan kinerja sesuai target yang telah ditetapkan,” kata Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, dikutip dari keterangannya, Rabu 3 Mei 2023.
Baca Juga: Laba Bersih BTN Melonjak 59,87%
Namun, dalam periode sama, pendapatan bunga dan bagi hasil bersih BTN turun 12,43 persen (year on year/yoy) menjadi Rp3,08 triliun pada kuartal I tahun ini.
Turunnya pendapatan tersebut, diimbangi dengan penyusutan beban operasional. Pada kuartal I 2023, total beban operasional BTN Rp2,06 triliun, berkurang dibanding kuartal I tahun lalu yang mencapai Rp2,32 triliun.
Sedangkan total aset BTN juga bertumbuh 9,25 persen, dari Rp367,5 menjadi Rp401,5 triliun pada kuartal I tahun ini dan penyaluran kreditnya naik 8,16 persen menjadi sekitar Rp300 triliun dari Rp277,13 triliun pada kuartal I-2022.
Penyaluran kredit BTN masih didominasi kredit pemilikan rumah (KPR), yang nilainya mencapai Rp264,57 triliun per kuartal I 2023.
Mayoritas kredit tersebut berupa KPR subsidi dengan nilai Rp148,65 triliun dan tingkat pertumbuhan 10,90% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp134,04 triliun.
Adapun penyaluran KPR non-subsidi BTN mencapai Rp88,81 triliun, dengan tingkat pertumbuhan 5,37% (yoy).
“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Maka itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kami terus membaik. NPL Gross di level 3,54 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 3,6 persen,” tutur Nixon.
Sementara itu, sampai akhir kuartal I 2023, perolehan dana pihak ketiga (DPK) BTN mencapai Rp319,60 triliun, naik 10,01 persen (yoy) dibanding kuartal I tahun lalu.
Sekitar separuh dari total DPK BTN, merupakan dana murah atau current account saving account (CASA) dengan nilai mencapai Rp166,80 triliun. (asp)
Baca Juga: