Guncangan kuat gempa merontokkan atap sejumlah rumah warga Gunung Kidul, Yogyakarta. (FOTO: BNPB)
SIARDAILY, Yogya – Gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,4 yang berpusat di selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat sejumlah rumah warga di Kabupaten Gunungkidul dan Bantul rusak.
Namun, sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa dari kejadian gempa yang terjadi pada Jumat malam tadi, 30 Juni 2023, pukul 19.57 WIB.
Data sementara, menurut Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan resminya tercatat kerusakan ringan rumah warga di kabupaten Gunungkidul berjumlah delapan unit, sedangkan fasilitas pendidikan satu unit.
Baca Juga: Mentawai Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 6,4
Sementara itu, perkembangan hingga pukul 20.50 WIB, Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY, mencatat dampak di wilayahnya antara lain, rumah rusak 15 unit, fasilitas pemerintah satu, kesehatan satu dan pendidikan dua. Dampak tersebut, tersebar di Kabupaten Gunung Kidul, Bantul, dan Kulon Progo.
Kemudian, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan hingga pukul 20.40 tercatat lima kali dengan magnitude terbesar M4,5.
Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, berdasarkan lokasi epister dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah. Ini dipicu adanya aktivitas gempa subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
BNPB menyebutkan, warga di beberapa wilayah merasakan guncangan kuat. Guncangan dengan intensitas kuat dirasakan warga Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul di DIY. Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah, sebagian besar warga di hampir seluruh wilayah merasakan guncangan gempa tersebut.
Berdasarkan parameter BMKG, gempa M6,4 berpusat di 86 kilometer barat daya Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan kedalaman 25 km. Dilihat pemodelan BMKG, pusat gempa yang berada di laut ini tidak berpotensi tsunami.
Sementara itu, melihat intensitas guncangan dengan skala MMI atau Modified Mercally Intensity, BMKG mengidentifikasi wilayah Kulon Progo, Nganjuk, Kebumen dan Ponorogo pada IV MMI. Sedangkan Kediri III – IV MMI dan Mojokerto III MMI. BMKG mendeskripsikan, semakin tinggi tingkat MMI, dampak yang dirasakan semakin besar.
BMKG mendeskripsikan skala IV MMI, yaitu guncangan dirasakan orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Menyikapi fenomena gempa bumi, BNPB mengimbau warga untuk waspada dan siap siaga. Antisipasi adanya gempa susulan. Pastikan struktur bangunan rumah tetap kokoh, sebelum kembali ke dalam rumah pascagempa.
Persiapkan tas siaga bencana apabila harus melakukan evakuasi ke tempat aman sementara. BNPB juga mengimbau warga untuk tidak terpancing informasi palsu atau hoaks yang terkait dengan fenomena gempa bumi. (asp)
Baca Juga: Demi Kelancaran Konektivitas Jalan di Sleman Yogyakarta, Pembangunan Dua Jembatan Dikebut