Jakarta, SIARD – Cushman & Wakefield dan CoreNet Global merilis hasil survei baru yang menunjukkan terjadinya beberapa perubahan utama dalam pendekatan penyewa terhadap keputusan pemilihan ruang kerja.
“Survei kami, bekerja sama dengan CoreNet Global, memberikan gambaran terperinci tentang apa yang mendorong keputusan tempat kerja, lokasi, dan portofolio oleh penyewa di seluruh dunia. Temuan tersebut menunjukkan perubahan pemikiran dan pendekatan pascapandemi,” kata Head of Total Portfolio & Location Strategy EMEA di Cushman & Wakefield, Dimitris Vlachopoulos, seperti dalam keterangan resminya, Selasa 18 Juli 2023.
Selain itu, topik khusus dalam edisi ini adalah bagaimana penyewa bereaksi terhadap peningkatan pentingnya tujuan bisnis terkait dengan lingkungan, sosial dan Social & Corporate Governance (ESG), karena perubahan iklim terus memengaruhi kehidupan dan bisnis.
Baca Juga: Kawasan Monas Ditata, Ruang Hijau Jadi 64 Persen
“Singkatnya, temuan kami menunjukkan bahwa real estat menjadi fleksibel untuk mengoptimalkan biaya, SDM, dan ESG,” tambah Dimitris.
Berikut, tiga temuan dari survei yang dilakukan Cushman & Wakefield, perusahaan layanan real estat komersial global terkemuka dan CoreNet Global, asosiasi profesional global untuk real estat korporat :
- Biaya, SDM, dan keunggulan operasional adalah tiga faktor strategis utama yang memengaruhi keputusan utama dalam real estat. Penyewa secara konsisten mengidentifikasi biaya, SDM, dan keunggulan operasional sebagai faktor utama dalam strategi dan keputusan real estat mereka. Urutan yang tepat dari faktor ini sedikit berubah pada tahun 2023; SDM tetap sangat penting, tetapi kepentingan biaya juga meningkat. Hal ini tidak mengherankan, mengingat ketidakpastian yang meningkat sejak pertengahan 2022, ketika inflasi mencapai puncaknya dan sebagai responsnya, tingkat suku bunga mulai meningkat.
- ESG semakin penting, dan sebagian besar tim real estat perusahaan memiliki tujuan ESG dengan faktor pendukung yang bervariasi menurut wilayah. Sejak survei terakhir, ESG naik dari peringkat delapan menjadi peringkat lima secara global, sebagai faktor utama dalam real estat perusahaan (CRE), dengan dua pertiga eksekutif CRE mengindikasikan bahwa perusahaannya memiliki tujuan ESG yang telah mereka mulai atau sedang merencanakan untuk menerapkannya.
- Jumlah ruang komunal yang ditargetkan di dalam kantor telah dua kali lipat dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi (40-50 persen vs 20-30 persen), dengan mayoritas penyewa (89 persen) melihat kantor sebagai tempat untuk kreativitas, inovasi, osmosis, dan sebagai titik pertemuan yang direncanakan. Dengan tingkat hunian kantor umumnya lebih rendah daripada tingkat sebelum pandemi, terdapat tren yang jelas di antara penyewa dalam mengurangi luas total ruang mereka, sambil secara bersamaan mengoptimalkan ruang yang ada dengan fasilitas dan layanan untuk meningkatkan penggunaan dan pengalaman kantor.
“Tujuan kantor jelas sedang berubah, namun penyewa belum sepenuhnya beradaptasi dengan cara kerja di masa depan. Kantor sekarang menjadi tujuan untuk menghubungkan orang, tempat, dan tujuan. Karyawan akan belajar, berinovasi, dan bersosialisasi di lingkungan kerja yang menarik,” kata Head of Global Occupier Services Asia Pacific, Cameron Ahrens.
“Untuk menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel dan kolaboratif, penyewa mencari cara untuk mengadaptasi ruang mereka dan berpikir ulang atas cara mereka berinteraksi dengan orang. Hal ini tidak hanya membantu memotivasi karyawan, tetapi juga sejalan dengan tujuan sosial mereka,” lanjutnya.
“Laporan ini mengkonfirmasi apa yang kami dengar setiap hari dari klien kami – bahwa penyewa terus berusaha mengatasi banyak prioritas penting, dan yang terkadang sama pentingnya. Ketika peran kantor terus berkembang di tengah ketidakpastian ekonomi global, organisasi melakukan yang terbaik untuk menyeimbangkan biaya, retensi SDM, kesejahteraan karyawan, target pengurangan karbon, dan efisiensi operasional melalui real estat mereka. Dengan begitu banyak variabel yang berubah, pengambilan keputusan menjadi sekompleks yang pernah terjadi sebelumnya,” tambah Ahrens.
Director of Tenant Advisory Group Cushman & Wakefield Indonesia, Fenny Sukardi menyatakan, sebagian besar penyewa percaya bahwa kehadiran karyawan sangat penting untuk efisiensi kerja dan keterlibatan karyawan yang optimal.
Perusahaan sedang berfokus untuk menyediakan tempat kerja yang lebih baik dengan memprioritaskan kesejahteraan karyawan, sambil tetap menjaga produktivitas dan efisiensi biaya. Para penyewa juga terus mengoptimalkan ruang kerja mereka saat ini, dan mengendalikan biaya operasional dalam kondisi ekonomi saat ini.
Sebagai catatan, survei kerja sama Cushman & Wakefield dengan CoreNet Global didistribusikan kepada anggota CoreNet Global dan data dikumpulkan dari Februari hingga Maret 2023. Respons diterima dari lebih dari 12 negara di Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Asia Pasifik.
Responden berasal dari perusahaan yang mengidentifikasi diri sebagai end-user, pengembang ekonomi, dan penyedia layanan/konsultan. Hasil survei mewakili sekitar 9,6 juta karyawan di seluruh dunia dan 741 juta kaki persegi real estat. (asp)
Baca Juga: