Perseroan lakukan transformasi digital selama empat tahun terakhir guna mempercepat konstruksi hingga diakui dunia. (FOTO: Hutama Karya)
SIARDAILY, Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) dalam empat tahun terakhir, mengakselerasi transformasi digital dalam merespons disrupsi teknologi yang dimaknai sebagai sebuah perubahan fundamental akibat perkembangan sistem teknologi digital.
Hal tersebut, sejalan dengan masifnya digitalisasi yang terjadi. Apalagi, paska pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, digitalisasi menjadi suatu hal yang penting dalam menunjang keberlanjutan bisnis termasuk bisnis di bidang konstruksi.
Mengusung tema “HK EVOLVING: Innovation Ignites Transformation”, transformasi digital ini diterapkan di seluruh lini bisnis perusahaan yang secara mendasar mengubah cara organisasi memberikan value kepada pelanggan.
Baca Juga : Hutama Karya Akan Bangun Tol Lingkar Pekanbaru, Beroperasi 2024
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan, Tjahjo Purnomo mengatakan, sasaran utama dalam transformasi digital ini adalah mengedepankan value creation, business process excellency, inovasi melalui pengembangan digital capability, dan management support yang berkelanjutan. “HK EVOLVING diharapkan menjadi semangat perubahan berkelanjutan yang mengedepankan inovasi kolaboratif melalui adopsi teknologi,” ujarnya dalam keterangan resminya, Senin 23 Oktober 2023.
Tjahjo menambahkan, salah satu aspek utama dalam transformasi digital adalah adanya digital mindset sebagai langkah fundamental dalam mentransformasi kapabilitas digital perusahaan dalam berbagai aspek meliputi digitalisasi pada sektor konstruksi, sektor jalan dan jalan tol, dan supporting process yang dilakukan untuk menunjang perbaikan kinerja perusahaan.
Dalam rangka mengukur kesiapan transformasi menuju industri 4.0, Hutama Karya turut mengikuti Asesmen Readiness INDI 4.0 yang merupakan indeks acuan bagi industri dan pemerintah. Acuan pengukuran asesmen ini dibagi menjadi lima pilar penilaian meliputi Manajemen & Organisasi, Orang dan Budaya, Produk dan Jasa, Teknologi, Operasi.
Rangkain transformasi digital yang dilakukan Hutama Karya pun diakui secara internasional melalui penghargaan “The 2023 Going Digital Awards in Infrastructure Founder’s Honoree” yang diperoleh pada Year in Infrastructure (YII) Going Digital Awards 2023, untuk kategori Subsurface Modelling & Analysis. Pengumuman penghargaan dilakukan oleh CEO Bentley Systems, Greg Bentley, dan disiarkan langsung dari Singapore, pada Kamis lalu (12/10).
Pada kompetisi tahunan yang diselenggarakan perusahaan perangkat lunak Bentley System USA ini, Hutama Karya mengusung implementasi sejumlah digitalisasi konstruksi pada Proyek Jalan Tol IKN 3A, segmen Karangjoang – Kariangau yang berjudul “Geotechnical Engineering to Support Sustainability in “Nusantara” City at IKN Toll Road 3A”.
Proyek tersebut, menghadapi tantangan berupa kondisi lahan yang berkontur dan terdapat pekerjaan galian yang mencapai kedalaman 30 m, berlokasi di transmission tower utama penyedia suplai listrik Kalimantan Timur.
Tjahjo menyebutkan, situasi ini memiliki potensi menimbulkan kerusakan pada transmission tower 150 KV jika terjadi kegagalan, dapat memicu paralisis perekonomian akibat pengurangan suplai listrik sebesar 24 MW untuk wilayah tersebut.
“Maka dari itu, diperlukan metode kerja yang tepat untuk mempercepat pembangunan dengan target penyelesaian pada tahun 2024. Selain itu, kondisi tanah di lokasi proyek dan upaya menjaga kelestarian lingkungan menjadi fokus perhatian utama selama proses konstruksi berlangsung. Sejumlah aplikasi yang kita gunakan meliputi iTwin Capture, GeoStudio, Leapfrog, OpenRoads, dan PLAXIS,” ujar Tjahjo.
Lebih lanjut, Hutama Karya juga menerapkan penggunaan digitalisasi konstruksi Building Information Modelling (BIM) yang dapat menghasilkan 3D model akurat, membantu proses project monitoring tiga kali lebih cepat dari metode konvensional, melakukan analisis engineering, hasil analisis tanah applicable, hingga dapat menghindari rework pada proses konstruksi di proyek.
Lewat penghargaan bertajuk Digital Advancement in Infrastructure ini, beragam proyek turut berpartisipasi dalam kategori yang berbeda-beda seperti Bridges & Tunnels, Construction, Enterprise Engineering, Facilities Campuses & Cities, Process & Power Generation, Rail & Transit, Roads & Highways, Structural Engineering, Subsurface Modeling & Analysis, Surveying & Monitoring, Transmission & Distribution, Water & Wastewater. Sementara itu total peserta terdiri dari 300 proyek dari 235 perusahaan dari 51 negara.
“Investasi teknologi yang dimasukkan ke dalam proses bisnis perusahaan telah memberikan dampak positif ke kinerja dan laba korporasi yang meningkat, di mana efisiensi proses dapat didorong dari proses digitalisasi. Selain itu, transformasi digital ini mendorong good corporate governance melalui ketersediaan database dari aktivitas yang sudah terdigitalisasi, sehingga mendorong peningkatan kinerja korporasi,” tegas Tjahjo.
Sejak beberapa tahun belakangan, kinerja Hutama Karya dalam melakukan transformasi juga diakui melalui berbagai penghargaan bertaraf internasional yang diraih seperti YII Going Digital Awards 2023, USA, Autodesk Innovation Awards 2021, Singapore, YII Going Digital Awards 2022, UK, YII Digital Awards 2023, Singapore, Indonesia Digital Innovation Awards, 2023, Indonesia Popular Brand 2023. (asp)
Baca Juga : Pemerintah Suntik Hutama Karya Rp28 Triliun