Salah satu proyek jalan tol yang digarap Hutama Karya. (FOTO: HK)
SIARDAILY, Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) kembali meraih capaian positif untuk kinerja keuangan Semester I Tahun 2024, karena berhasil meraup laba bersih senilai Rp396 miliar atau meningkat 10 kali lipat, jika dibandingkan periode Semester I Tahun 2023, senilai Rp33,73 miliar.
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto mengatakan, berdasarkan laporan keuangan unaudited, selain mencetak laba bersih pada Semester I 2024, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan aset perusahaan hingga konsistensi pada ketercapaian pendapatan.
Perusahaan membukukan pendapatan senilai Rp12,4 triliun, sedangkan total aset perusahaan sebesar Rp188,8 triliun atau mengalami kenaikan 28,79 persen (YoY). Dari sisi EBITDA, perusahaan membukukan realisasi sebesar Rp1,7 triliun, sedangkan ekuitas perusahaan meningkat signifikan.
“Posisi ekuitas hingga Semester I 2024 ini adalah Rp135,6 triliun, dengan peningkatan 57,87 persen YoY atau sebesar Rp49,7 triliun. Peningkatan ekuitas ini diiringi dengan penurunan liabilitas perusahaan sebesar 12,40 persen YoY, yang kini mencapai Rp53,2 triliun,” ujar Budi dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis 1 Agustus 2024.
Baca Juga: Hutama Karya Fokus Selesaikan Dua Proyek PSN di 2024
Kenaikan ekuitas yang signifikan tersebut, tambah Budi, dipengaruhi dua faktor utama. Pertama, pada akhir tahun 2023, perusahaan berhasil kembali menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) yang berkontribusi pada peningkatan ekuitas.
Kedua, raihan laba bersih yang berhasil dibukukan pada Semester I 2024, menunjukkan peningkatan signifikan dari periode yang sama di tahun 2023. Sementara itu, penurunan liabilitas disebabkan oleh pelunasan pinjaman terkait Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) atas hasil dari asset recycling pada akhir Juni 2023 lalu.
Keberhasilan Hutama Karya dalam meningkatkan ekuitas dan mengurangi liabilitasnya menunjukkan kinerja yang positif dan keberlanjutan perusahaan dalam mengelola keuangan dengan baik, mengurangi beban utang, dan meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Ini juga merupakan upaya perusahaan dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, serta kemampuannya dalam menghadapi tantangan ekonomi dan industri.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, untuk mendorong kinerja konstruksi, perusahaan senantiasa melakukan penguatan, pengendalian biaya, mutu, waktu, dan integrated governance; melakukan efisiensi beban usaha; mengoptimalkan fokus champion di segmen jalan dan jembatan sebagai portofolio utama dalam revenue stream; fokus pada pelaksanaan investasi JTTS; penguatan manajemen risiko dengan meningkatkan risk awareness di seluruh unit perusahaan; pembenahan proyek eksisting berisiko tinggi; serta mengupayakan perolehan proyek berkualitas dengan assessment manajemen risiko.
Kontrak baru diperoleh sebesar Rp12,4 triliun pada Semester I 2024, di mana segmen dengan kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru bersumber dari sektor Jalan dan Jembatan sebesar 69,54 persen, disusul sektor proyek infrastruktur air sebesar 16,24 persen.
Dari sisi proyek infrastruktur, kinerja dari sektor konstruksi umum dan gedung juga cukup baik, utamanya pada proyek-proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), di mana di tahun ini perusahaan mulai menggarap Proyek Proving Ground Stage III di Bekasi, Proyek Design & Build Pelabuhan Anggrek di Gorontalo, Proyek Integrated Shrimp Farming di NTT, Proyek Gedung Bundar Jampidsus di Jakarta, Proyek Gedung BRI Ragunan Paket 2, hingga Pembangunan Gedung Bank Indonesia di Karawang.
“Sampai dengan Semester I 2024, proyek-proyek BUMN mendominasi perolehan kontrak baru Hutama Karya dengan kontribusi mencapai 71,53 persen, disusul proyek pemerintah sebesar 21,09 persen dan proyek swasta sebesar 7,38 persen. Hutama Karya optimis dapat terus mengejar kontrak baru di sisa tahun 2024 sesuai target. Perusahaan juga mengejar penyelesaian sejumlah PSN dan proyek di IKN pada Semester II 2024, seperti Bendungan Meninting, Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3; serta Jalan Tol Segmen Segmen Karangjoang-KKT Kariangau (Seksi 3A), Rusun ASN 2, Gedung Kemenko 2, Bandara VVIP, hingga Rumah Sakit di IKN,” tambah Budi.
Target Kinerja Semester II 2024
Dari sisi penugasan, Hutama Karya di tahun ini menargetkan 47 km JTTS terbangun pada tahap I. Sementara itu, untuk tahap II, target terbangun adalah 42,6 km. Hingga Semester I 2024, Hutama Karya telah menambah operasional Tol Stabat – Tanjungpura, Tol Indrapura – Kisaran Seksi Limapuluh – Kisaran, dan Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar.
“Adapun di Semester II Tahun 2024, Hutama Karya menargetkan penyelesaian sejumlah Ruas JTTS di Tahap I dan Sebagian Tahap II. Untuk Tahap I yakni Jalan Tol Kuala Tanjung – Pematang Siantar (Seksi 2-4) sepanjang 75 km oleh PT Hutama Marga Waskita, Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan (Seksi 3) (20 km), Jalan Tol Sigli – Banda Aceh (Seksi 1) (25 km) , dan Jalan Tol Padang – Sicincin (37 km). Sementara untuk Tahap II yakni Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino (Seksi 3) (34 km),” tutur Budi.
Dari sisi bisnis pengelolaan Jalan Tol, Hutama Karya mencatat tren peningkatan trafik yang cukup signifikan pada ruas-ruas yang dikelola. Selama periode Semester I 2024, pertumbuhan trafik mencapai 11 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
“Selain bertambahnya ruas-ruas tol operasi, pertumbuhan trafik ini juga disebabkan oleh periode mudik hingga cuti bersama long weekend yang cukup panjang. Hutama Karya memproyeksikan pertumbuhan trafik mencapai 16 persen di sisa tahun 2024, sehingga pendapatan penerimaan dari jalan tol dapat meningkat,” ujar Budi. (asp)
Baca Juga: Hutama Karya Kantongi Kontrak Baru Rp4,05 Triliun
1 thought on “Laba Bersih Hutama Karya Tumbuh 10 Kali Lipat”