Jakarta, SIARD – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan mendukung penuh terhadap langkah-langkah transformasi Bank DKI sebagai bagian dari langkah mewujudkan Jakarta menuju top 50 kota global.
Keyakinan ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam rapat bersama jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta di Jakarta, Senin 14 April 2024, sebagai bagian dari perubahan Bank DKI menuju pengelolaan yang lebih besar dan berorientasi global.
Pramono menegaskan, Bank DKI perlu mendapatkan perhatian dan penanganan serius. Ia menggarisbawahi bahwa dalam setiap periode, selalu muncul berbagai tantangan yang harus dihadapi. Karena itu, perlu ada ruang yang dibuka lebar untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh, salah satunya rebranding.
“Apakah Bank DKI menjadi bank Jakarta, atau bank global, dan nanti kita bangun betul-betul menjadi bangunannya Bank Jakarta.” ujar Pramono dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Klarifikasi Bank DKI Soal Pemulihan Sistem Saat Libur Lebaran
Pramono juga menyampaikan harapan, agar Bank DKI dapat dikelola lebih professional dalam rangka mendukung upaya bersama dalam mewujudkan Jakarta menjadi Kota Global.
Arahan tersebut, disampaikan Gubernur DKI Jakarta, menindaklanjuti proses pemulihan sistem yang masih sedang berlangsung hingga saat ini.
Sebelumnya, Pramono juga telah merespons soal layanan Bank DKI melalui aplikasi JakOne Mobile yang sempat mengalami gangguan. Dia memastikan dana nasabah Bank DKI aman.
Sementara itu, dalam klarifikasinya, Bank DKI telah memulai proses pemulihan layanan secara bertahap. Tahap pertama yang dibuka adalah layanan ATM Off-Us, yang kembali dapat digunakan sejak hari Senin, 7 April 2025.
Layanan ATM Bank DKI sepenuhnya pulih dan dapat digunakan kembali secara normal, termasuk transfer antarbank, hingga pembayaran berbagai tagihan. Bank DKI terus memantau kinerja sistem untuk memastikan layanan berjalan dengan optimal dan stabil.
Atas pemulihan sistem yang dilakukan, mewakili segenap Manajemen dan Karyawan Bank DKI, Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dengan turut menyampaikan terima kasih atas pengertian yang diberikan.
Ia turut memastikan bahwa data dan seluruh dana nasabah tetap aman dan tidak mengalami gangguan apapun selama proses pembatasan layanan berlangsung.
“Kami juga membuka kanal komunikasi 24/7 melalui call center dan media sosial resmi untuk menerima aspirasi, pengaduan, maupun pertanyaan dari Masyarakat,” ujar Agus.
Ia sekaligus menegaskan komitmen Bank DKI dalam memastikan setiap permasalahan yang dihadapi nasabah, sebagai akibat dari pelaksanaan pemulihan system ini, akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya dengan menerapkan prinsip Pelindungan Konsumen, Prudential Banking dan Good Corporate Governance sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan dan ketentuan internal yang berlaku. (asp)
Baca Juga: