BP Tapera bersama Blue Bird dan Bank Rakyat Indonesia menandatangani MoU. (FOTO: BP Tapera)

BP Tapera Fasilitasi Akses 8.000 Hunian Blue Bird

Jakarta, SIARDBP Tapera bersama PT Blue Bird Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Dukungan Pembiayaan Perumahan bagi Pengemudi dan Karyawan Bluebird Group melalui Program Tapera dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera.

Penandatangan kerja sama tersebut, yang dihadiri Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho; Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait; Komisaris Utama PT Blue Bird Tbk, Bayu Priawan Djokosoetono; dan Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, menjadi langkah konkret dalam mendukung Program Pemerintah 3 (Tiga) Juta Rumah.

MoU ini akan berlaku selama lima tahun dan mencakup sinergi pelaksanaan pembiayaan perumahan, kepatuhan terhadap prinsip Good Corporate Governance, serta dukungan terhadap perlindungan data pribadi. Penyaluran pembiayaan akan difasilitasi melalui dana Tapera dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), bekerja sama dengan BRI sebagai bank pelaksana.

Menteri PKP, Maruarar Sirait mengatakan, kerja sama ini menjadi contoh konkret dari sinergi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta dalam mendorong pemenuhan kebutuhan dasar rakyat.

“Kolaborasi semacam ini adalah bentuk nyata pembangunan berkeadilan. Untuk itu, kami akan menambah akses kuota pembiayaan dari yang semula 5.000 menjadi 8.000 unit rumah sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk mensejahterakan karyawan dan pengemudi Blue Bird. Upaya ini dilakukan untuk memastikan tercapainya target penyediaan rumah layak bagi masyarakat, khususnya kelompok pekerja rentan,” ujarnya, Selasa 17 Juni 2025.

Menteri PKP, Maruarar Sirait. (FOTO: BP Tapera)

Baca Juga: BP Tapera: Semua Pihak Bisa Manfaatkan FLPP Rumah Subsidi

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho menambahkan, kolaborasi ini terjadi momen penting, di mana pemerintah tengah menggenjot akselerasi perumahan rakyat. “Kami mencatat bahwa di era pemerintahan Presiden Prabowo, terdapat peningkatan kuota FLPP sebesar 350 ribu unit, yang merupakan capaian luar biasa jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini memberikan dorongan besar terhadap upaya perluasan akses kepemilikan rumah bagi MBR (masyarakat berpenghasilan rendah),” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Ateng Hartono menekankan peran penting data dalam menunjang kebijakan perumahan nasional. “BPS tidak hanya menyediakan data tunggal untuk kebutuhan ekonomi nasional, tetapi juga bekerja sama dengan BP Tapera dan PKP dalam menyusun basis data MBR. Data MBR tersebut, mengacu pada desil 8 dan menggunakan instrumen Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional),” kata dia.

“Atas dasar data inilah, kami dapat mengidentifikasi keluarga-keluarga yang benar-benar layak dan harus mendapatkan bantuan perumahan, khususnya untuk kepemilikan rumah. Dalam konteks ini, data bukan hanya pendukung, tetapi menjadi titik awal penetapan sasaran program,” tambah Ateng.

Sementara itu, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono menyampaikan apresiasi atas kolaborasi strategis antara Bluebird, BP Tapera, dan Bank Rakyat Indonesia dalam menyediakan fasilitas pembiayaan perumahan bagi para pengemudi dan karyawan Bluebird.

Ia menyebut, kerja sama tersebut sebagai bentuk respons cepat terhadap peluang besar dalam peningkatan kesejahteraan insan Bluebird. Kerja sama itu juga menjadi bagian dari peran Bluebird sebagai agen perubahan sosial, dengan menghadirkan langkah konkret yang memberikan dampak luas. Selain memperkuat hubungan emosional antara perusahaan dan karyawan, program ini juga terbukti meningkatkan loyalitas dan produktivitas tenaga kerja.

“Hingga saat ini, tercatat lebih dari 2.400 karyawan dan pengemudi Bluebird telah mendaftar. Ini adalah cerminan antusiasme yang tinggi dari insan Bluebird terhadap program ini, dan menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memperluas manfaat serupa ke depan,” tutur Adrianto

Dukungan dari sektor keuangan juga menjadi pilar utama keberhasilan program ini. Direktur Consumer Banking BRI, Nancy Adistyasari menyampaikan kesiapan penuh BRI dalam memperlancar akses pembiayaan. “BRI memiliki lebih dari 7.000 jaringan layanan di seluruh Indonesia, yang siap mendampingi dan memfasilitasi para karyawan dan pengemudi Bluebird dalam mengakses pembiayaan FLPP dengan mudah dan cepat.”

Melalui inisiatif ini, BP Tapera bersama Bluebird dan BRI mempertegas komitmen untuk turut serta dalam membangun Indonesia yang lebih inklusif melalui hunian yang terjangkau dan layak bagi semua.

Komisioner BP Tapera, Heru juga menekankan, kinerja penyaluran rumah subsidi saat ini menunjukkan performa positif sektor perumahan sejak awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. “Sejak dimulainya pemerintahan Presiden Prabowo pada 20 Oktober 2024 hingga 16 Juni 2025, kami telah berhasil menyalurkan pembiayaan untuk 190.296 unit rumah subsidi melalui skema Tapera dan FLPP. Sementara itu, dalam kurun waktu tahun berjalan, yaitu dari 1 Januari hingga 16 Juni 2025, realisasi mencapai 149.640 unit rumah,” ujarnya.

Menurutnya, capaian ini menjadi indikator penting bahwa mekanisme pembiayaan publik yang dikelola BP Tapera berjalan secara sistematis, inklusif, dan tepat sasaran, serta berdampak langsung bagi masyarakat berpenghasilan rendah. (asp)

Baca Juga: BP Tapera Ungkap Realisasi KPR Subsidi Lewat Program 3 Juta Rumah

Berita Lainnya

Share via
Copy link