Lima Tantangan Utama Perekonomian Pascapandemi Covid-19

SIARDAILY, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Perry Warjiyo mengungkapkan, terdapat lima tantangan utama perekonomian Indonesia pascapandemi Covid 19, yang perlu dicermati oleh pengurus dan anggota ISEI 2021.

Lima tantangan utama itu yaitu, pemulihan ekonomi global yang tidak merata, pememaran (scaring effect) terhadap stabilitas sistem keuangan, akselerasi ekonomi dan keuangan digital yang semakin cepat, kebutuhan inklusi ekonomi dan keuangan yang semakin nyata, serta dorongan untuk implementasi ekonomi dan keuangan hijau.

Perry yang juga menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, dikutip dari keterangannya, Sabtu 31 Oktober 2021, menjabarkan hal itu pada diskusi publik “Sinergi, Inovasi dan Inklusi Keuangan untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi“ yang dilaksanakan secara virtual.

Enam Respons Kebijakan

Lebih lanjut, Perry menyampaikan bahwa untuk menjawab tantangan tersebut, terdapat enam respons kebijakan yang dilakukan yaitu, pertama, sinergi bauran kebijakan nasional untuk pemulihan ekonomi antara Pemerintah, Bank Indonesia, OJK, LPS, antara lain melalui sinergi pembukaan sektor ekonomi, pemulihan korporasi, dan pembiayaan perbankan bagi dunia usaha.

Kedua, seluruh instrumen bauran kebijakan Bank Indonesia diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, berkoordinasi erat dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Ketiga, digitalisasi sistem pembayaran untuk integrasi ekonomi dan keuangan digital untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi, antara lain implementasi QRIS, elektronifikasi, BI Fast, dan regulatory reform.

Keempat, implementasi reformasi struktural sebagai strategi percepatan transisi menuju negara maju, baik dari sisi kualitas sumber daya manusia, produktivitas, serta pembangunan infrastruktur.

Kelima, mendorong inklusi ekonomi dan keuangan melalui pemberdayaan ekonomi dan UMKM, serta keenam, kebijakan keuangan hijau untuk sustainabilitas sebagai upaya untuk memitigasi risiko sistemik akibat perubahan iklim.

Pada kesempatan yang sama, Perry juga melantik pengurus pusat ISEI (PP ISEI) dan Persatuan Isteri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PI ISEI)  untuk periode kepengurusan 2021-2024, yang terwakili dari akademsi, pelaku dunia usaha serta pemangku kebijakan.

Perry mengajak pengurus PP ISEI 2021 – 2024, untuk dapat menyampaikan pemikiran-pemikiran untuk mendukung dan berkontribusi bagi perekonomian nasional, akademik dan masyarakat. (as9)

Share via
Copy link