SIARDAILY, Jakarta – Bank Indonesia mengungkapkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia Desember 2021, tetap tinggi mencapai US$1,02 miliar, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar US$3,52 miliar.
Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia secara keseluruhan tahun 2021 mencatat surplus US$35,34 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada tahun 2020 sebesar US$21,62 miliar.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, seperti dikutip dari keterangannya, Rabu 19 Januari 2021, Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi,” ujar Erwin yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif BI.
Baca juga: Posisi Cadangan Devisa November 2021 Naik
Sementara itu, surplus neraca perdagangan Desember 2021 dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap tinggi di tengah defisit neraca perdagangan migas yang meningkat. Pada Desember 2021, surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar US$3,30 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada November 2021 sebesar US$5,21 miliar.
Ekspor nonmigas pada Desember 2021 tercatat sebesar US$21,28 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar US$21,51 miliar.
Ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti lemak dan minyak hewan/nabati termasuk CPO (minyak sawit mentah), serta produk manufaktur, termasuk besi dan baja, serta mesin dan perlengkapan elektrik, serta bagiannya, tercatat meningkat.
Ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi, seiring dengan pemulihan permintaan global. Sementara itu, impor nonmigas meningkat pada seluruh komponen, sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik yang berlanjut.
Adapun, defisit neraca perdagangan migas meningkat dari US$1,69 miliar pada November 2021 menjadi US$2,28 miliar pada Desember 2021, dipengaruhi oleh impor migas yang meningkat. (as9)
Baca juga: Covid-19 Ikut Buat Inflasi 2021 Rendah