Pameran apartemen berkonsep Transit Oriented Development/TOD. (FOTO: Himpera)
SIARDAILY, Jakarta – Perusahaan jasa dan manajemen investasi Colliers mengungkapkan bahwa apartemen berkonsep Transit Oriented Development (TOD) lebih menarik di mata konsumen atau end-user.
Colliers Indonesia Head of Research, Ferry Salanto mengatakan, properti yang memiliki konsep TOD pada akhirnya akan lebih menarik bagi end-user. Hal tersebut, salah satunya karena didorong oleh berbagai macam kondisi yang terjadi.
“Dengan meningkatnya angka pembeli end-user, pasar apartemen ini diharapkan akan semakin pulih. Ini mengindikasikan bahwa ada kebutuhan nyata untuk high-rise residence seperti ini (TOD),” ujarnya dari keterangannya yang diterima Siardaily, Rabu 12 April 2023.
Baca Juga: Terayacht Pangeos, Apartemen Mewah Terapung Tampung 60 Ribu Tamu
Berdasarkan perbandingan antara 15 proyek TOD dan non-TOD yang diluncurkan di Jakarta dan sekitarnya di periode 2017, berlokasi pada area dan dalam masa periode peluncuran yang sama, tim Research Colliers mengidentifikasikan bahwa:
- Proyek TOD bertahan lebih baik terhadap kondisi pelemahan ekonomi, terutama saat masa pandemi. Ini ditunjukan dengan proyek TOD yang kinerjanya lebih baik dibandingkan dengan proyek non-TOD yang mengalami perlambatan.
- Berdasarkan tingkat penjualan proyek apartemen dari sebelum pandemi hingga akhir 2022, terlihat proyek TOD menunjukkan adanya peningkatan dalam penyerapan bila dibandingkan dengan proyek non-TOD.
- Apartemen TOD dan non-TOD memiliki kelas yang berbeda, sehingga menyebabkan laju kenaikan harga pada kategori TOD lebih tinggi, karena angka penjualan yang lebih tinggi.
- Pembeli proyek TOD didominasi investor, baik sebagai investor individual maupun agen atau broker properti. Berikutnya, diikuti pembelian untuk penggunaan pribadi oleh investor yang merupakan end-user.
- Sebagian besar pembeli lebih memilih metode pembayaran angsuran tunai langsung kepada developer, agar dapat memonitor perkembangan pembangunan proyek. (asp)
Baca Juga: Kolaborasi Mitsubishi Corporation dan SML Bangun Apartemen Senilai Rp1,2 Triliun