Jakarta, SIARD – Ramadan atau Ramadhan selalu menjadi momen yang signifikan bagi industri e-commerce di Indonesia, akibat lonjakan transaksi yang dipicu oleh kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.
Tahun 2024, menunjukkan perubahan menarik dalam preferensi belanja online, baik dari segi kategori produk yang paling diminati, waktu transaksi yang paling ramai, hingga pertumbuhan pesat pada platform live shopping.
Baca Juga: Home Credit Ungkap Kebutuhan Banyak Dibeli Selama Ramadhan
Berikut, adalah tren utama yang membentuk perilaku belanja konsumen di Ramadan yang dapat menjadi acuan di tahun ini:
- Lima Kategori Produk Paling Diminati Selama Ramadan
Data internal SIRCLO menunjukkan lima kategori produk dengan penjualan tertinggi sepanjang Ramadan 2024, yaitu Kebutuhan Ibu & Anak, Healthcare, Beauty & Personal Care, Homeliving, dan Fashion. Pola konsumsi ini mencerminkan fokus masyarakat dalam persiapan fisik dalam menunjang aktivitas selama Ramadan, mulai dari kesehatan tubuh hingga persiapan tradisi ngabuburit dan buka bersama orang-orang terdekat.
SIRCLO juga mencatatkan lonjakan sebesar dua kali lipat dibandingkan jumlah transaksi pada tahun 2023, dalam kategori Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan Perawatan Kendaraan. Pertumbuhan signifikan pada FMCG menunjukkan bahwa konsumen semakin mengandalkan platform digital untuk memenuhi kebutuhan pokok selama Ramadan; sementara peningkatan transaksi di kategori Perawatan Kendaraan menegaskan pentingnya persiapan mudik, dengan masyarakat mulai berinvestasi pada perawatannya lebih awal untuk memastikan perjalanan yang lancar dan nyaman.
- Live Shopping Kian Populer, Ini Tren Pertumbuhannya Selama Ramadan
Live Shopping semakin digemari oleh masyarakat, karena interaksi langsung yang terjalin antara penjual dan audiens. Riset Jakpat mengungkapkan bahwa 87 persen masyarakat Indonesia pernah menonton live shopping, dan 77 persen telah melakukan transaksi melalui fitur ini. Shopee Live dan TikTok Live masih menjadi dua platform utama yang paling diminati oleh konsumen, menurut survei yang sama .
Dalam konteks Ramadan, data internal SIRCLO menunjukkan bahwa TikTok mencatat pertumbuhan transaksi hampir empat kali lipat dalam periode 2022 hingga 2024. Keunggulan berjualan secara live juga dilakukan oleh penjual di Shopee. Hal ini tercermin dalam peningkatan jumlah produk yang dipromosikan melalui Shopee Live selama Ramadan 2024 lebih dari lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya .
Tren ini diprediksi akan terus meningkat, seiring dengan preferensi konsumen yang semakin mengutamakan pengalaman interaktif dan berbagai promo menarik yang ditawarkan dalam sesi live shopping.
- Tren Waktu Belanja Ramadan: Lonjakan Transaksi di Tengah Hari
SIRCLO mengidentifikasi pola menarik dalam waktu belanja online selama Ramadan tahun 2024. Di luar periode Ramadan, jam belanja paling populer terjadi pada pukul 12.00 dan 19.00 WIB. Namun, saat Ramadan, pola ini mengalami pergeseran dengan prime time belanja yang tersebar di beberapa waktu utama, yaitu istirahat siang pada pukul 12.00 WIB, setelah berbuka puasa pada pukul 20.00 WIB, serta saat sahur pada pukul 04.00 WIB. Pergeseran ini mencerminkan perubahan kebiasaan konsumen yang menyesuaikan aktivitas belanja mereka dengan ritme ibadah dan waktu makan selama bulan Ramadan.
Menariknya, waktu istirahat siang mencatat pertumbuhan year-on-year (YoY) pada tahun 2023 hingga 2024 tertinggi sebesar 41,7 persen, melampaui periode belanja lainnya. Hal ini didorong oleh meningkatnya kebiasaan konsumen memanfaatkan waktu luang saat siang hari untuk mencari dan membeli produk secara online. Survei InMobi dan Glance turut mendukung temuan ini, dengan 34 persen masyarakat Indonesia menyatakan akan berbelanja antara pukul 10.00 – 14.00 WIB , menegaskan bahwa siang hari menjadi salah satu waktu belanja paling diminati selama Ramadan.
Mengungkap Pola Konsumsi
Seperti diketahui, Ramadan selalu menjadi momen yang dinantikan masyarakat Indonesia, sehingga persiapan dari aspek spiritual, fisik, hingga ekonomi menjadi perhatian utama. Tren ini tercermin dari lonjakan konsumsi masyarakat terjadi lebih awal, dengan peningkatan aktivitas belanja yang sudah dimulai sejak dua minggu sebelum Ramadan.
Survei dari InMobi dan Glance menunjukkan bahwa 40 persen pelanggan Indonesia telah memulai belanja dalam periode tersebut . Pola konsumsi diperkuat dengan pertumbuhan jumlah uang yang beredar pada 2024, yang mencapai Rp8.888,4 triliun atau bertumbuh 7,2 persen secara tahunan (yoy), didorong oleh peningkatan mobilitas, serta transaksi perdagangan barang dan jasa selama Ramadan .
Menurut data internal SIRCLO, konsumsi masyarakat pada tahun 2022 hingga 2024, sejak persiapan bulan Ramadan hingga pascaIdul Fitri juga terus meningkat. Hal ini terlihat, dari pertumbuhan rata-rata jumlah transaksi belanja online sebesar 76,5 persen dan jumlah konsumen turut meningkat sebesar 23,5 persen.
Menanggapi fenomena ini, Chief Operating Officer SIRCLO, Danang Cahyono mengatakan, data ini menunjukkan bahwa tren pertumbuhan e-commerce selama Ramadan terus berlanjut dari tahun ke tahun. Dengan belanja yang semakin terdigitalisasi, bisnis memiliki peluang emas untuk mengoptimalkan strategi digital, menjangkau lebih banyak pelanggan, serta meraih pertumbuhan yang lebih besar di Ramadan tahun 2025.
“Pemanfaatan data yang tepat, akan menjadi kunci bagi pelaku usaha dalam memenangkan hati konsumen di persaingan pasar yang semakin dinamis,” ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa 25 Februari 2024. (asp)
Baca Juga: TikTok Hanya untuk Medsos Bukan Jualan