Jakarta, SIARD – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bergerak cepat menjalankan perintah Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan masalah pembayaran ganti rugi konsumen Apartemen Meikarta yang belum kunjung selesai selama beberapa tahun.
Menteri PKP mengajak Bos Lippo Group, James Riady dan John Riady untuk datang langsung menemui ratusan masyarakat yang menjadi konsumen Apartemen Meikarta ke Kementerian PKP di Ruang Kerja Menteri PKP di Lantai 21 Gedung Wisma Mandiri 2, Jakarta, Rabu 23 April 2025.
Tak hanya Lippo, Menteri PKP juga meminta Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas, Tri Agung Kristanto ikut hadir dalam pertemuan tersebut dan berharap Kompas ikut memberikan pertanggungjawaban, karena menjadi salah satu media yang mengiklankan Apartemen Meikarta.
“Izinkan saya memimpin pertemuan ini dengan doa. Mari kita berharap, kehadiran Tuhan dalam pertemuan ini, sehingga bisa pertemuan ini bisa menghasilkan yang terbaik bagi masyarakat,” ujar Maruarar dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Lima Alasan Apartemen TOD Lebih Diminati

Maruarar juga meminta Bos Lippo, James Riady dan John Riady segera menyelesaikan permasalahan dengan baik dan secepatnya sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto agar masalah Meikarta bisa selesai dengan baik.
Ia menyatakan, dirinya memang sudah mengenal dengan baik dan pernah bekerja dengan James Riady sebagai advisor di Siloam dan digaji Rp100 juta perbulan. Maruarar, bahkan bersedia memberikan seluruh gaji yang diterima selama bekerja di Siloam untuk membantu Lippo dalam menyelesaikan masalah Meikarta.
“Saya menargetkan penyelesaian masalah Meikarta bisa selesai dalam waktu tiga bulan, yakni 23 Juli 2025 mendatang. Proses penyelesaian pendataan masyarakat konsumen Meikarta ditargetkan selesai pada 2 Mei 2025 mendatang, sehingga diketahui berapa jumlah dana masyarakat konsumen Meikarta yang perlu mendapat ganti rugi dari Lippo,” katanya.
Sementara itu, James Riady siap mendukung kebijakan dan langkah yang diambil Menteri PKP untuk menyelesaikan persoalan Meikarta.
Dia juga mengucapkan selamat bertugas kepada Maruarar, yang terus melaksanakan tugas Presiden dalam menjalankan Program Perumahan sebagai ujung tombak keberhasilan bangsa. Presiden Prabowo memberikan harapan delapan persen pertumbuhan ekonomi dan harapan pasar kuncinya adalah perumahan atau hunian, di mana setiap rumah membuka lapangan pekerjaan, karena dibangun 4-6 orang. Belum lagi, jalan lingkungan dan pembangunan sarana prasarana pendukung lainnya.
“Secara pribadi, saya lebih banyak kerja di daerah. Namun, nggak ada alasan untuk tidak hadir dan hadir dan saya telepon Menteri PKP bahwa saya hadir,” katanya.
James mengakui, tentu pembangun kota baru tidak mudah dan ada 1.001 masalah. Ia juga mengucapkan terimakasih bagi konsumen yang membayar dan berbagai dukungan dalam satu pembangunan kota baru.
James menjelaskan, walaupun tidak bisa mewakili Meikarta sendirian, karena bukan menjadi lembaga sendiri, tetapi perusahaan terbuka. Namun, demi kebaikan semua pihak, dia siap ikut arahan Menteri PKP bisa segera selesai dengan baik.
“Pembangunan infrastruktur di Meikarta sudah selesai dan bukan hal kecil. Dari data ada sekitar 16 ribu unit hunian di Meikarta yang telah dibangun dan diserahterimakan. Dan, tahun ini akan terus dilakukan serah terimakan sebanyak 3.000 unit. Kami akan ikuti arahan Menteri PKP,” ujarnya.
Direktur Jenderal Kawasan Permukiman Kementerian PKP, Fitrah Nur menjelaskan, dari data kanal Pengaduan Konsumen Perumahan Terpadu Bantuan Edukasi dan Asistensi Ramah untuk Pengaduan Konsumen Perumahan (BENAR-PKP), sejak di launching pada 26 Maret 2025 sampai 23 April 2025, tercatat ada sekitar 118 masyarakat yang mengadukan masalah Apartemen Meikarta dan ingin segera mendapatkan penyelesaian masalah yang dihadapi.
“Dari 118 tersebut, ada 102 masyarakat yang telah melengkapi berkas dan dokumen yang dibutuhkan dan sisanya 16 orang belum melengkapi. Dari data sementara yang dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Kawasan Permukiman Kementerian PKP sebagai operator layanan pengaduan BENAR PKP, tercatat jumlah total dana 102 konsumen berjumlah Rp26.855.558.439,” tuturnya. (asp)
Baca Juga: