SIARDAILY, Jakarta – Industri otomotif Indonesia terus menunjukkan tren positif sepanjang tahun buku 2021, baik dalam hal produksi maupun penjualan.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara mengatakan, terjadi fenomena cukup menarik. Sebab, Indonesia berhasil mengungguli Thailand, dalam hal penjualan pada tahun ini.
Berdasarkan data Gaikindo, tahun lalu Indonesia sempat tertinggal dibanding dengan Thailand. Thailand pada 2020, produksi dan penjualannya relatif lebih tinggi ketimbang Indonesia. Sektor penjualan Thailand mencapai 700 ribu unit lebih, sedangkan Indonesia di 2020, penjualannya ditutup di angka 532 ribu unit.
“Alhamdulillah di tahun ini sampai di bulan Oktober 2021, kita mampu mengungguli Thailand. Ini cukup menarik, karena penjualan domestik kita sudah mencapai 709 ribu sampai Oktober, sementara Thailand masih di 590 ribu unit,” tutur Kukuh, dalam diskusi virtual Ngovsan Forwot x Zurich, seperti dikutip dari laman Antara, Minggu 26 Desember 2021.
Baca Juga : Formula E Jakarta Targetkan 50 Ribu Penonton
Momentum itu, disebut Kukuh, seharusnya menjadi momen kebangkitan industri otomotif di Tanah Air dan perlu dipertahankan. “Ini harusnya menjadi momentum kita untuk lebih memacu kencang upaya kita untuk menjaga momentum pulihnya industri otomotif kita,” tambahnya.
Meski penjualan mobil lebih tinggi dari Thailand, namun produksi Indonesia justru masih tertinggal dari negara Gajah Putih.
“Tahun ini, Thailand telah memproduksi 1,3 juta unit pada Oktober 2021, sementara kita masih sekitar 852 ribu unit sampai bulan Oktober. Selain memenuhi kebutuhan domestik, mereka lebih banyak ekspor. Lebih dari separuh produk kendaraan bermotor roda empatnya untuk ekspor,” jelas Kukuh.
Kukuh juga memproyeksikan, penjualan mobil domestik pada tahun depan (2022) bisa mencapai 900 ribu unit. Artinya, industri otomotif akan kembali seperti saat normal sebelum pandemi. Tercatat pada 2019 penjualan mobil menembus sekira satu juta unit.
Optimisme muncul, berkat pengendalian pandemi Covid-19 yang kian membaik dan masifnya vaksinasi. Kukuh menyebut pada tahun 2021, Gaikindo proyeksikan penjualan di angka 750 ribu unit, namun sampai November ini penjualan domestik telah mencapai 790 ribu unit, sedangkan produksi kita tembus satu juta.
“Dari kondisi ini, diproyeksikan tahun 2022, kita ingin lebih. Namun, dengan berbagai asumsi dan pertimbangan, kita proyeksikan tahun 2022 penjualan bisa mencapai di kisaran 900 ribu unit untuk domestik,” kata Kukuh.
Dari capaian tersebut, Kukuh mengungkap hal menarik mengenai ekspor. Di mana ekspor Indonesia pernah menembus 332 ribu unit di 2019, dan kemudian mengalami kontraksi di 2020. “Nah di tahun 2021 ini, mulai bergerak ke arah recovery. Ekspor CBU kita 267 ribu unit, ini yang harus kita jaga dan terus kita tingkatkan ekspornya,” ujarnya.
Penjualan Tembus 900 Ribu
Sementara itu, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, memproyeksikan penjualan bisa saja tembus ke angka 850 ribu unit di 2021. “Dengan pencapaian ini, mudah-mudahan tahun depan kondisi ekonomi dan pandemi sudah lebih stabil. Kami harapkan, market lebih bisa berada di atas 900 ribu unit di tahun depan,” ujar Anton.
Toyota ingin tetap mencapai posisi nomor satu, dengan market share yang di atas 30 – 33 persen. Sementara itu, untuk model-model terlaris, ia menyebut masih akan berkutat di kendaraan tujuh penumpang.
“Saya rasa, masih banyak di segmen tujuh penumpang, baik itu di MPV atau SUV. Tetapi, kami juga harapkan akan semakin ada kenaikan di segmen-segmen mobil ramah lingkungan,” ungkapnya.
Toyota sendiri akan semakin banyak mengenalkan berbagai kendaraan ramah lingkungan di tahun depan, serta dipastikan sesuai dengan konsumen Indonesia. “Produk-produk yang kita luncurkan akan semakin bervariasi termasuk produk-produk yang ramah lingkungan,” tambahnya lagi.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memprediksi pasar kendaraan roda dua nasional akan mencapai 5,1 juta – 5,4 juta tahun 2022. Sejalan dengan proyeksi tersebut, PT Astra Honda Motor (AHM) optimistis industri otomotif Indonesia akan semakin tumbuh pada 2022.
Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya, menargetkan penjualan Honda akan naik 10 persen di tahun mendatang. “Untuk tahun depan AISI sendiri kan sudah menyampaikan marketnya 5,1 juta – 5,4 juta. Kita ingin in line dengan AISI, tumbuh 10 persen atau sekitar 4 juta – 4,2 juta,” ucap Thomas.
Tahun ini, AHM berharap dapat menutup tahun dengan penjualan mencapai 3,9 juta unit. Sebagai informasi, AHM berhasil mengirimkan 3,6 juta unit sepeda motor ke konsumen hingga November lalu. Keberhasilan Honda meraih penjualan gemilang tahun ini tidak terlepas dari 23 produk yang dikenalkan, mulai dari penyegaran produk yang sudah ada maupun produk baru.
“Setiap konsumen perlu penyegaran pada setiap segmen. Motor ini kita banyak cerminnya dan banyak variabelnya. Jadi, di setiap segmennya kita perlu memberikan pembaruan-pembaruan, sehingga customer itu tertarik untuk terus memperbarui motornya dan melihat bahwa perkembangan desain dan teknologinya ada perbaikan dan perubahan,” pungkas Thomas. (as9)
Baca Juga : Toyota Indonesia Ekspor Mobil Hybrid 2022